Puisi: Kita Guyah Lemah (Karya Chairil Anwar)

Puisi "Kita Guyah Lemah" karya Chairil Anwar adalah sebuah ungkapan emosional dan panggilan untuk mengubah keadaan atau sikap yang lemah menjadi .....
Kita Guyah Lemah


Kita guyah lemah
Sekali tetak tentu rebah
Segala erang dan jeritan
Kita pendam dalam keseharian

Mari tegak merentak
Diri-sekeliling kita bentak
Ini malam purnama akan menembus awan.


22 Juli 1943

Sumber: Kerikil Tajam dan Yang Terampas dan Yang Putus (1949)

Catatan Admin:
Puisi ini tidak diberi judul.

Analisis Puisi:
Puisi "Kita Guyah Lemah" karya Chairil Anwar adalah sebuah ungkapan emosional dan panggilan untuk mengubah keadaan atau sikap yang lemah menjadi lebih kuat. Melalui pemilihan kata dan struktur puisi, Chairil Anwar berhasil menghadirkan perasaan kebangkitan dan semangat untuk mengatasi tantangan.

Kelemahan dan Kekuatan: Dalam bait pertama, puisi ini menggambarkan manusia (kita) sebagai lemah dan mudah rebah. Kata-kata "Kita guyah lemah / Sekali tetak tentu rebah" menciptakan gambaran tentang kerapuhan fisik dan mental manusia. Namun, bait ini juga menciptakan dasar untuk kontras yang akan muncul di bagian selanjutnya.

Penekanan dan Perubahan: Bait kedua mengubah nada dengan menggunakan kata "Mari tegak merentak." Perubahan ini menciptakan transisi dari kelemahan menuju kekuatan. "Mari tegak merentak" merupakan ajakan untuk berdiri tegak dan melawan, menunjukkan semangat untuk melawan ketidakmampuan dan menghadapi tantangan. Struktur kalimat ini juga menambahkan elemen penggalan, memberikan kesan dorongan yang kuat.

Kesatuan dan Pemersatu: Purnama dapat diartikan sebagai simbol kesatuan dan kejernihan, serta menggambarkan harapan dan aspirasi yang lebih tinggi. Dengan menghubungkan semangat tegak dan melawan dengan gambaran purnama yang mendobrak awan, puisi ini mengkomunikasikan pesan tentang bersatu dan meraih kemenangan dalam mengatasi hambatan.

Puisi "Kita Guyah Lemah" oleh Chairil Anwar menggambarkan perjalanan dari kelemahan menuju kekuatan dan semangat dalam menghadapi tantangan. Melalui perubahan nada dan penggunaan gambaran purnama, puisi ini menyampaikan pesan tentang kebersamaan, semangat, dan aspirasi yang lebih tinggi. Puisi ini mendorong pembaca untuk bangkit, berdiri tegak, dan mengatasi rintangan dengan kekuatan dan determinasi.

Chairil Anwar
Puisi: Kita Guyah Lemah
Karya: Chairil Anwar

Biodata Chairil Anwar:
  • Chairil Anwar lahir di Medan, pada tanggal 26 Juli 1922.
  • Chairil Anwar meninggal dunia di Jakarta, pada tanggal 28 April 1949 (pada usia 26 tahun).
  • Chairil Anwar adalah salah satu Sastrawan Angkatan 45.
© Sepenuhnya. All rights reserved.