Puisi: Kita Adalah Sama (Karya A. Munandar)

Puisi "Kita Adalah Sama" karya A. Munandar mengeksplorasi tema kesamaan di balik perbedaan manusia serta kebingungan yang muncul akibat ...
Kita Adalah Sama

Melihat dari kita
yang membentuk diri kita
yang membalut nama di balik kita

Tidakkah mengherankan
mata yang sama, hidung yang sama
telinga yang sama, mulut yang sama

Tapi beribu nama-nama
membuat kita lupa
bahwa kita adalah sama

Palestina dan Rohingya, lagi:
kita berperang, membunuh diri kita sendiri
kita mencaci, meremehkan diri kita sendiri
kita lupa, bahwa kita adalah sama.

2017

Analisis Puisi:
Puisi "Kita Adalah Sama" karya A. Munandar mengeksplorasi tema kesamaan di balik perbedaan manusia serta kebingungan yang muncul akibat ketidakmampuan untuk memahami esensi kesamaan tersebut.

Identitas Bersama dan Perbedaan yang Dikandungnya: Puisi dibuka dengan pemandangan tentang kesamaan yang mendasari manusia, menekankan fisik yang serupa dari satu individu ke individu lainnya. Penyebutan "mata yang sama, hidung yang sama, telinga yang sama, mulut yang sama" menekankan keseragaman fisik, tetapi dibalut dengan "beribu nama-nama." Hal ini memberikan dimensi pada keragaman manusia meskipun esensi kesamaan fisik.

Perpecahan dan Pertikaian Antar-Manusia: Puisi menyuarakan perpecahan dan konflik antara kelompok manusia, terutama merujuk pada peristiwa kekerasan yang terjadi di Palestina dan Rohingya. Hal ini menyoroti ironi di mana meskipun memiliki asal yang sama, yaitu manusia, kita berperang dan merusak satu sama lain.

Lupa akan Kesamaan: Puisi ini mengekspresikan kegagalan kita dalam memahami esensi kesamaan. Penekanannya pada "kita lupa, bahwa kita adalah sama" menjadi inti pesan puisi. Meskipun kita, sebagai manusia, memiliki asal yang sama, kita cenderung melupakan kesamaan ini dalam konflik dan pertikaian.

Kebingungan Identitas: Puisi ini mengundang kebingungan dalam identitas manusia. Ketika konflik dan pertikaian menjadi lebih dominan, esensi kesamaan yang seharusnya menghubungkan manusia seringkali terlupakan atau diabaikan.

Puisi "Kita Adalah Sama" menggarisbawahi tema kesamaan manusia di balik perbedaan yang ada. Hal ini menyoroti betapa ironisnya bahwa meskipun kita memiliki kesamaan fisik dan asal-usul yang sama, kita seringkali gagal dalam memahami dan menghargai kesamaan ini, menghasilkan konflik, kekerasan, dan perpecahan yang merusak jalinan kemanusiaan. Hal ini mengundang pembaca untuk merenungkan nilai-nilai kesamaan dan keharmonisan dalam keragaman manusia.

Puisi Kita Adalah Sama
Puisi: Kita Adalah Sama
Karya: A. Munandar
© Sepenuhnya. All rights reserved.