Puisi: Nisan (Karya Ajip Rosidi)

Puisi "Nisan" karya Ajip Rosidi menggambarkan perasaan seseorang yang telah menjalani hidup dengan tekun, tetapi pada akhirnya merasa bahwa ...
Nisan (1)


Dengan patuh kau tempuh jentera hari
dari masyrik sampai maghribi
Tiba di jalan buntu: tak ayal lagi
Liang lahat dan nisanmu sendiri


Nisan (2)


Telah kau ukur hidup: cuma sampai situ!
Di seberang sana bukan lagi daerahmu.


Sumber: Sajak-Sajak Anak Matahari (1979)

Analisis Puisi:
Puisi "Nisan" karya Ajip Rosidi adalah sebuah karya sastra yang singkat tetapi penuh dengan makna. Puisi ini terdiri dari dua bagian yang menggambarkan perjalanan hidup dan pertimbangan seorang individu.

Nisan (1): Pada bagian pertama puisi ini, pembaca disajikan dengan gambaran perjalanan hidup seseorang. Dalam bait pertama, "Dengan patuh kau tempuh jentera hari", penulis menggambarkan bagaimana seseorang menjalani hidupnya dengan kedisiplinan dan ketekunan, seperti menjalani perjalanan dari timur (masyrik) hingga barat (maghribi), yang merupakan perumpamaan untuk perjalanan hidup yang panjang. Namun, perjalanan ini pada akhirnya membawa individu ini ke "jalan buntu," tempat mereka merasa bahwa tidak ada jalan yang jelas lagi.

Kata-kata "liang lahat dan nisanmu sendiri" menciptakan gambaran tentang seseorang yang berdiri di depan liang lahat atau kuburan mereka sendiri. Ini dapat diartikan sebagai refleksi seseorang terhadap akhir hidup mereka atau titik balik yang menggambarkan perasaan kesepian, ketidakpastian, atau penantian akan akhir hidup.

Nisan (2): Bagian kedua puisi ini menggambarkan pemahaman individu terhadap batasan hidup mereka. Penulis menekankan bahwa "telah kau ukur hidup: cuma sampai situ!" yang menggambarkan pemahaman individu bahwa hidup mereka memiliki batasan atau garis finish. Di seberang sana, "bukan lagi daerahmu," menggambarkan pemahaman bahwa ada sesuatu yang lebih besar, mungkin setelah kehidupan ini. Puisi ini dapat diartikan sebagai refleksi tentang keterbatasan manusia dalam memahami seluruh makna dan rahasia kehidupan.

Secara keseluruhan, puisi "Nisan" karya Ajip Rosidi merupakan karya sastra yang merenungkan perjalanan hidup dan pemahaman tentang kehidupan dan kematian. Puisi ini menggambarkan perasaan seseorang yang telah menjalani hidup dengan tekun, tetapi pada akhirnya merasa bahwa hidup ini memiliki batas. Puisi ini mengajak pembaca untuk merenungkan makna hidup dan apa yang mungkin ada di seberang "jalan buntu."

Puisi Ajip Rosidi
Puisi: Nisan
Karya: Ajip Rosidi

Biodata Ajip Rosidi:
  • Ajip Rosidi lahir pada tanggal 31 Januari 1938 di Jatiwangi, Majalengka, Jawa Barat.
  • Ajip Rosidi meninggal dunia pada tanggal 29 Juli 2020 (pada usia 82 tahun) di Magelang, Jawa Tengah.
  • Ajip Rosidi adalah salah satu Sastrawan Angkatan 66.
© Sepenuhnya. All rights reserved.