Puisi: Orkes Musim Hujan (Karya Dorothea Rosa Herliany)

Puisi "Orkes Musim Hujan" karya Dorothea Rosa Herliany mengajak pembaca untuk merenungkan perubahan yang tak terelakkan dalam kehidupan dan ...
Orkes Musim Hujan

Kulepas burung tangkapanku, berhamburan
dalam hujan. ke mana, meninggalkan luka-luka 
di daun jendela. kulepaskan burung tangkapanku.

di tanah-tanah kosong dalam mimpinya, tak lagi
bersisa ranting-ranting. daun telah rebah 
di tanah, padang rumput tinggal cat dalam
lukisan. hujan, semata jarak dari beban perjalanan.
meninggalkan ranjang, sangkar, dan bau parfum
dalam kamarku.

kulepas burung tangkapanku, berhamburan
dalam hujan. musim yang telah mengekal dalam kanvas
lukisan dinding ruang tidurku.

1988-1995

Sumber: Nikah Ilalang (1995)

Analisis Puisi:

Puisi "Orkes Musim Hujan" karya Dorothea Rosa Herliany adalah sebuah karya yang memadukan gambaran alam dengan perasaan manusia, khususnya dalam konteks kebebasan dan perubahan. Dalam puisi ini, penyair menggunakan gambaran hujan sebagai metafora untuk menggambarkan pembebasan dan transformasi.

Gambaran Hujan sebagai Simbol Pembebasan: Hujan dalam puisi ini tidak hanya merupakan fenomena alam, tetapi juga melambangkan pembebasan dari belenggu dan keterbatasan. Saat burung tangkapan dilepas, mereka berhamburan dalam hujan, menandakan kebebasan mereka dari sangkar dan kendali manusia. Hal ini mencerminkan hasrat alamiah akan kebebasan dan perubahan.

Perubahan dan Transformasi: Puisi ini juga menyoroti tema perubahan dan transformasi. Tanah kosong yang sebelumnya subur dan bersemangat, sekarang dibiarkan kosong dan sunyi. Daun-daun yang dulunya hijau dan hidup, kini layu dan rebah di tanah. Hal ini mencerminkan siklus alamiah kehidupan yang selalu berubah dan beranjak menuju fase baru.

Gambaran Ruang Tidur sebagai Tempat Introspeksi: Penyair menarik gambaran ruang tidur sebagai tempat di mana perubahan dan pembebasan terjadi secara simbolis. Lukisan dinding ruang tidur menjadi saksi bisu atas musim hujan yang telah meninggalkan jejaknya. Ruang tidur juga sering kali menjadi tempat di mana manusia melakukan introspeksi dan refleksi atas kehidupannya.

Bahasa dan Imaji yang Kuat: Dorothea Rosa Herliany menggunakan bahasa yang kuat dan imaji yang kaya untuk menggambarkan perasaan kebebasan dan transformasi. Metafora hujan, burung tangkapan, dan tanah kosong menciptakan gambaran yang kuat dalam pikiran pembaca, memungkinkan mereka untuk merasakan emosi yang terkandung dalam puisi ini.

Secara keseluruhan, puisi "Orkes Musim Hujan" karya Dorothea Rosa Herliany adalah sebuah puisi yang menggambarkan tema pembebasan dan transformasi melalui gambaran alam. Dengan menggunakan hujan sebagai simbol pembebasan, penyair mengajak pembaca untuk merenungkan perubahan yang tak terelakkan dalam kehidupan dan bagaimana manusia beradaptasi dengan perubahan tersebut.

Dorothea Rosa Herliany
Puisi: Orkes Musim Hujan
Karya: Dorothea Rosa Herliany

Biodata Dorothea Rosa Herliany:
  • Dorothea Rosa Herliany lahir pada tanggal 20 Oktober 1963 di Magelang, Jawa Tengah, Indonesia. Ia adalah seorang penulis (puisi, cerita pendek, esai, dan novel) yang produktif.
  • Dorothea sudah menulis sejak tahun 1985 dan mengirim tulisannya ke berbagai majalah dan surat kabar, antaranya: Horison, Basis, Kompas, Media Indonesia, Sarinah, Suara Pembaharuan, Mutiara, Citra Yogya, Dewan Sastra (Malaysia), Kalam, Republika, Pelita, Pikiran Rakyat, Surabaya Post, Jawa Pos, dan lain sebagainya.
© Sepenuhnya. All rights reserved.