Puisi: Amsal Sebuah Perjalanan ke Golgotha (Karya W.S. Rendra)

Puisi "Sebuah Perjalanan ke Golgotha" karya W.S. Rendra mengingatkan kita akan potensi manusia untuk mengubah dunia, bahkan di tengah-tengah ...
Amsal Sebuah Perjalanan ke Golgotha


Akan datang seseorang
dengan dada yang bidang
dan hati yang lapang
datang. Datang.
Hari rembang petang
di atas kota dikepung perang
di atas bumi yang diliputi dosa.
Di antara orang-orang bingung ia datang.
wajahnya ramah dan tenang.
Matahari menyelam
seolah luka berdarah di dadanya.
Dan langit merah
mencerminkan wajah dunia.
Waktu itu manusia dalam bencana.
Orang-orang yang bingung mengulurkan tangan-tangan mereka
sementara roket mereka sia-sia.
Mereka bersimpuh
di sekitar senapan-senapan yang terbaru
dengan baju tahan peluru.
Mereka setengah malu berdoa.
Orang-orang yang bingung berlutut
dan mengulurkan tangan-tangan mereka.
Mereka dikelilingi bencana
dan musuh mereka
mereka malu memandang kaca.
Mereka malu memandang kubur nenek moyangnya.
Mereka dikelilingi bencana.
Harus ada yang rela dikorbankan.
Harus ada darah ditumpahkan.
Tidak untuk apa. Cuma sekedar membuka mata.
Ia akan datang
dengan wajah yang ramah dan tenang.
Ia melangkah maju
lalu berhenti
di baris paling depan.
Dan sambil berdiri
di atas kaki-kakinya yang teguh
ia berkata:
"Aku akan maju."
Semua orang terdiam.
Mereka tatap badannya yang tampan
dan mulutnya yang budiman.
Seorang tua yang luruh dan lesu
di atas onggokan buku-buku
bertanya kepadanya:
"Maju untuk mati?"
Ia memberi pandangan yang ramah
dan menganggukkan kepalanya.
Adapun ia bukan Tuhan. Tapi kita.
Mungkin kau. Mungkin ia. Mungkin saya.


Sumber: Sajak-Sajak Sepatu Tua (1995)

Analisis Puisi:
Puisi "Sebuah Perjalanan ke Golgotha" karya W.S. Rendra adalah karya sastra yang mendalam dan sarat makna. Dalam puisi ini, penyair memerankan sosok yang datang untuk membawa perubahan ke dunia yang penuh konflik dan kebingungan.

Judul Puisi: Judul "Sebuah Perjalanan ke Golgotha" adalah referensi kepada tempat di mana Yesus disalibkan dalam tradisi Kristen. Ini menunjukkan bahwa puisi ini memiliki elemen spiritual dan simbolis yang mendalam.

Tema Puisi: Puisi ini menggambarkan sosok yang muncul di tengah-tengah kebingungan dan kekacauan dunia. Ia datang dengan tujuan yang jelas, yaitu menghadapi konflik dan bencana. Puisi ini merenungkan tema kebangkitan, pengorbanan, dan perubahan.

Citra dan Simbolisme: Penyair menggunakan citra matahari, langit merah, dan senapan sebagai simbol-simbol yang menggambarkan situasi dunia yang penuh konflik dan perang. Matahari yang menyelam seperti luka menggambarkan luka yang mendalam dalam masyarakat. Senapan dan baju tahan peluru menggambarkan kebingungan dan ketakutan.

Pengorbanan dan Pemberontakan: Puisi ini menggambarkan ide pengorbanan untuk membuka mata dan menciptakan perubahan. Orang-orang yang bingung dan terjebak dalam konflik harus mengorbankan sesuatu untuk mencapai perubahan. Sosok yang datang mewakili kemungkinan pengorbanan tersebut.

Kritik Terhadap Kondisi Sosial dan Politik: Puisi ini mencerminkan kritik sosial dan politik terhadap situasi dunia yang diliputi dosa, perang, dan ketakutan. Penyair menyoroti kebingungan masyarakat yang takut melihat kenyataan dan konsekuensi dari tindakan mereka.

Pesan Kemanusiaan: Meskipun sosok yang datang bukan Tuhan, ia mewakili potensi kebaikan di dalam manusia. Pesan kemanusiaan dalam puisi ini menggarisbawahi bahwa kita sebagai manusia memiliki kemampuan untuk membuat perubahan yang positif di dunia.

Narasi dalam Puisi: Puisi ini memiliki elemen narasi yang kuat, dengan narator yang memerankan sosok yang akan datang membawa perubahan. Ini menciptakan narasi yang kuat dan memikat bagi pembaca.

Puisi "Sebuah Perjalanan ke Golgotha" karya W.S. Rendra adalah karya sastra yang mendalam dan simbolis. Dalam menggambarkan sosok yang datang dalam kebingungan dan konflik, puisi ini mengangkat tema pengorbanan, perubahan, dan pesan kemanusiaan. Puisi ini mengingatkan kita akan potensi manusia untuk mengubah dunia, bahkan di tengah-tengah kebingungan dan kekacauan.

Puisi W.S. Rendra
Puisi: Amsal Sebuah Perjalanan ke Golgotha
Karya: W.S. Rendra

Biodata W.S. Rendra:
  • W.S. Rendra lahir pada tanggal 7 November 1935 di Surakarta (Solo), Jawa Tengah.
  • W.S. Rendra meninggal dunia pada tanggal 6 Agustus 2009 (pada usia 73 tahun) di Depok, Jawa Barat.
© Sepenuhnya. All rights reserved.