Puisi: Ibunda (Karya W.S. Rendra)

Puisi "Ibunda" karya W.S. Rendra merupakan ungkapan perasaan seorang anak terhadap ibunya. Melalui pemilihan kata-kata yang sederhana namun dalam, ...
Ibunda

Engkau adalah bumi, Mama
aku adalah angin yang kembara.
Engkau adalah kesuburan
atau restu atau kerbau bantaian.

Kuciumi wajahmu wangi kopi
dan juga kuinjaki sambil pergi
kerna wajah bunda adalah bumi.
Cinta dan korban tak bisa dibagi.

Sumber: Empat Kumpulan Sajak (1961)

Analisis Puisi:
Puisi "Ibunda" karya W.S. Rendra merupakan ungkapan perasaan seorang anak terhadap ibunya. Melalui pemilihan kata-kata yang sederhana namun dalam, puisi ini menggambarkan hubungan yang kaya akan keintiman, pengorbanan, dan makna cinta.

Simbolisme Bumi dan Angin: Engkau adalah bumi, Mama, dan aku adalah angin yang kembara. Pemilihan simbol bumi dan angin dapat mencerminkan kehangatan, kestabilan, dan keabadian ibu (bumi) yang mendukung dan melindungi anak (angin) yang menjelajah dunia.

Ibunda sebagai Sumber Kesuburan: Penggambaran ibu sebagai kesuburan menyoroti peran pentingnya dalam memberikan kehidupan dan pertumbuhan. Kesuburan ibu tidak hanya dalam konteks biologis tetapi juga sebagai sumber kebijaksanaan dan kasih sayang.

Kopling Wajah dengan Bumi: Kuciumi wajahmu wangi kopi, dan juga kuinjaki sambil pergi karena wajah bunda adalah bumi. Kopling wajah dengan bumi menegaskan bahwa ibu adalah akar dan pondasi kehidupan. Aroma wangi kopi mungkin juga menciptakan citra kehangatan dan keintiman yang terkait dengan momen-momen bersama ibu.

Pengorbanan dan Kekuatan Cinta Ibu: Cinta dan korban tak bisa dibagi. Ungkapan ini menggambarkan pengorbanan tanpa pamrih yang dilakukan oleh seorang ibu. Meskipun cinta itu tidak terbagi, tetapi sebaliknya, cinta ibu terwujud melalui pengorbanan yang tak terbatas untuk kebahagiaan anaknya.

Gaya Bahasa Sederhana Namun Kuat: W.S. Rendra menggunakan gaya bahasa yang sederhana namun sangat kuat untuk menyampaikan makna yang mendalam. Pilihan kata dan struktur kalimatnya menciptakan keseimbangan antara kelembutan dan kekuatan.

Realitas dan Keabadian Hubungan Ibu-Anak: Puisi ini menggambarkan realitas hubungan ibu-anak yang hangat dan tahan uji. Meskipun angin kembara (anak) pergi, bumi (ibu) tetap ada, menciptakan gambaran keabadian hubungan tersebut.

Hubungan Universal Ibu-Anak: Meskipun puisi ini mencerminkan pengalaman pribadi, tema dan perasaan yang diungkapkan bersifat universal. Hubungan ibu-anak adalah pengalaman yang bisa dirasakan oleh banyak orang.

Dua Dimensi Perasaan: Puisi ini menciptakan dua dimensi perasaan, yaitu rasa keintiman dengan ibu dan juga perasaan kebebasan ketika anak meninggalkan. Keseimbangan ini memberikan kedalaman pada kisah.

Puisi "Ibunda" karya W.S. Rendra adalah puisi yang menyentuh dan penuh makna. Dengan sederhana, namun penuh kekuatan, puisi ini menggambarkan kompleksitas hubungan ibu-anak dan pentingnya cinta serta pengorbanan dalam dinamika tersebut.

Puisi W.S. Rendra
Puisi: Ibunda
Karya: W.S. Rendra

Biodata W.S. Rendra:
  • W.S. Rendra lahir pada tanggal 7 November 1935 di Surakarta (Solo), Jawa Tengah.
  • W.S. Rendra meninggal dunia pada tanggal 6 Agustus 2009 (pada usia 73 tahun) di Depok, Jawa Barat.
© Sepenuhnya. All rights reserved.