Puisi: Jalan Sagan 9, Yogya (Karya W.S. Rendra)

Puisi "Jalan Sagan 9, Yogya" karya W.S. Rendra mencerminkan keindahan kenangan dan nostalgia dalam sebuah hubungan asmara.
Jalan Sagan 9, Yogya


Ketika kebetulan lalu
aku mampir ke kamar kita yang dulu.
Sekarang belum lagi disewa
Kamar kita berdua
Dengan bunga pada meja
tempat kita saling memandang
berhawa kasih sayang

Memasuki kamar ini
tembok dan lantai kembali bicara
dan hidupku terasa lebih berharga.
Kukenang kembali bagaimana kau dulu
kujamah rambutmu
sementara kau bertanya
berapa jumlah pacarku.
Lalu di lantai yang sejuk
dan juga bersih karena kau sapu
kita akan bertiarap atau berbaringan
sambil menggambar dengan kapur
semua gambar yang lucu-lucu
atau rumah yang kita angankan
 
Pernah pula kau gambar dua orang berdampingan
Sambil kau tunjuk mereka:
"Ini kau. Ini aku"
Lalu saya gambar selusin orang di kanan kirinya
Kau merengut dan bertanya:
"Siapa mereka?"
aku menjawabmu: "Anak-anak kita"
Ketika kau tertawa
tergerailah rambut-rambut halusmu
ke pipi dan ke dahimu
Waktu itu aku gemar memandang matamu
Dan melihat diriku terkaca di dalamnya

Kekasihku,
ada saat-saat kita tak berdaya bukan oleh duka
tetapi karna terharu semata
Mengharukan dan menyenangkan
bahwa sementara kita tempuh hari-hari yang keras
sesuatu yang indah masih berada
tertinggal pada kita

Sangat mendebarkan
menemukan satu bunga
yang dulu... telah lama
Kitalah penanamnya.


Sumber: Sajak-Sajak Sepatu Tua (1995)

Analisis Puisi:
Puisi "Jalan Sagan 9, Yogya" karya W.S. Rendra adalah sebuah karya sastra yang mencerminkan keindahan kenangan dan nostalgia dalam sebuah hubungan asmara.

Tema Kenangan dan Nostalgia: Tema utama dalam puisi ini adalah kenangan dan nostalgia. Penyair mengunjungi kamar yang pernah ditempati bersama pasangannya di Jalan Sagan 9, Yogya. Kenangan tentang kamar ini dan momen-momen indah yang mereka alami bersama hadir kembali dalam ingatannya. Puisi ini menciptakan gambaran nostalgia yang kuat tentang hubungan mereka yang telah berlalu.

Gambaran Kamar: Puisi ini menciptakan gambaran yang indah tentang kamar di Jalan Sagan 9. Kamar ini digambarkan sebagai tempat dengan bunga di meja, tempat saling memandang dengan kasih sayang, tempat menggambar bersama, dan tempat berbagi momen indah. Ini menciptakan citra kamar sebagai ruang yang penuh kehangatan dan kenangan manis.

Bahasa Puitis: W.S. Rendra menggunakan bahasa puitis dalam puisi ini untuk menggambarkan kenangan yang mendalam. Bahasa yang digunakan mengungkapkan perasaan yang kuat, seperti ketika penyair mengingat kembali bagaimana mereka pernah menggambar bersama dengan kapur. Bahasa ini menciptakan nuansa nostalgia dan kebahagiaan.

Pesan tentang Keindahan dalam Kenangan: Pesan utama dalam puisi ini adalah bahwa keindahan dapat ditemukan dalam kenangan yang telah berlalu. Meskipun hubungan mereka telah berakhir, kenangan indah yang mereka bagi bersama masih ada. Puisi ini menggambarkan perasaan terharu dan kebahagiaan ketika penyair menemukan satu bunga yang mereka tanam bersama dulu.

Keintiman dan Hubungan Asmara: Puisi ini menciptakan suasana keintiman dan kedekatan dalam hubungan asmara. Penyair mengingat bagaimana mereka sering menggambar bersama dan saling memandang dengan kasih sayang. Puisi ini menciptakan gambaran tentang hubungan yang penuh cinta dan kesenangan.

Makna Karya: Puisi "Jalan Sagan 9, Yogya" adalah pengingat akan keindahan dalam kenangan dan hubungan yang telah berlalu. Ini mengajarkan kita bahwa meskipun hubungan dapat berakhir, kenangan indah dan momen yang pernah kita bagikan bersama akan selalu menjadi bagian dari diri kita. Puisi ini memperingatkan kita untuk menghargai kenangan dan momen-momen yang berharga dalam hidup kita.

Secara keseluruhan, puisi "Jalan Sagan 9, Yogya" karya W.S. Rendra adalah sebuah penghargaan terhadap kenangan dan hubungan asmara yang pernah ada. Puisi ini mengajak pembaca untuk merenungkan keindahan dalam kenangan dan nilai yang terkandung dalam momen-momen bersama orang yang kita cintai.

Puisi W.S. Rendra
Puisi: Jalan Sagan 9, Yogya
Karya: W.S. Rendra

Biodata W.S. Rendra:
  • W.S. Rendra lahir pada tanggal 7 November 1935 di Surakarta (Solo), Jawa Tengah.
  • W.S. Rendra meninggal dunia pada tanggal 6 Agustus 2009 (pada usia 73 tahun) di Depok, Jawa Barat.
© Sepenuhnya. All rights reserved.