Puisi: Pantun (Karya W.S. Rendra)

Puisi "Pantun" karya W.S. Rendra memberikan kesan harmonis dan mendalam yang dapat membangkitkan rasa keindahan dan keabadian dalam ikatan ....
Pantun


Burung dara putih dan jingga
terbang ke sarangnya.
Dua badan satu jiwa
rumput hijau penghidupan.


Sumber: Gajah Mada (1958)

Analisis Puisi:
Pantun adalah bentuk puisi tradisional Melayu yang memiliki pola a-b-a-b dan biasanya digunakan untuk menyampaikan pesan atau gambaran dengan kesan mendalam. Puisi "Pantun" karya W.S. Rendra menghadirkan empat baris yang singkat namun padat, menggambarkan alam dan kehidupan manusia.

Gambar Burung Dara dan Sarangnya: Penyair membawa pembaca ke dalam gambaran burung dara putih dan jingga yang terbang menuju sarangnya. Burung dan sarang sering kali menjadi simbol cinta dan keharmonisan. Mereka mewakili kekuatan ikatan emosional dan hubungan yang solid. Penggunaan warna putih dan jingga pada burung menghadirkan gambaran keindahan dan kelembutan, sementara sarang menjadi metafora bagi tempat kembali yang aman dan penuh kasih.

Dua Badan Satu Jiwa: Pernyataan "Dua badan satu jiwa" menunjukkan kekompakan dan persatuan dalam hubungan tersebut. Ungkapan ini menciptakan gambaran tentang kesatuan yang lebih mendalam daripada hanya hubungan fisik. Puisi ini merayakan ikatan batin yang kuat dan sejalan antara dua individu, sehingga menciptakan keharmonisan yang langgeng.

Rumput Hijau Penghidupan: Penyair menghadirkan gambaran rumput hijau yang sering kali diartikan sebagai simbol kehidupan dan kesuburan. Rumput yang hijau melambangkan kelimpahan dan kesegaran hidup. Penyair dengan pandai menyematkan konsep penghidupan pada rumput, menciptakan kesan bahwa kehidupan itu sendiri adalah pohon kehidupan yang terus tumbuh dan berkembang.

Gaya Bahasa dan Simbolisme: W.S. Rendra menggunakan gaya bahasa yang sederhana namun penuh makna dalam puisi ini. Simbolisme burung dara, sarang, dua badan satu jiwa, dan rumput hijau membantu menciptakan suasana yang memikat dan memungkinkan pembaca meresapi makna yang lebih dalam.

Makna Filosofis: Puisi ini, meskipun singkat, mengandung makna filosofis yang dalam. Dengan memanfaatkan gambaran alam, W.S. Rendra mengajak pembaca untuk merenungkan tentang cinta, keharmonisan, dan kehidupan sebagai suatu kesatuan yang mengalir dalam seiringan.

Kecemerlangan dan Keindahan Hidup Bersama: Pantun ini juga bisa diartikan sebagai penghormatan terhadap kehidupan bersama yang diwarnai oleh kecemerlangan dan keindahan. Burung dara yang terbang bersama menuju sarangnya menjadi simbol perjalanan hidup yang indah ketika dijalani bersama-sama.

Dengan demikian, Puisi "Pantun" karya W.S. Rendra tidak hanya sekadar puisi, melainkan sebuah penggalian makna tentang cinta, persatuan, dan kehidupan yang diwakili oleh gambaran burung, sarang, dan rumput hijau. Puisi ini memberikan kesan harmonis dan mendalam yang dapat membangkitkan rasa keindahan dan keabadian dalam ikatan antarmanusia.

Puisi W.S. Rendra
Puisi: Pantun
Karya: W.S. Rendra

Biodata W.S. Rendra:
  • W.S. Rendra lahir pada tanggal 7 November 1935 di Surakarta (Solo), Jawa Tengah.
  • W.S. Rendra meninggal dunia pada tanggal 6 Agustus 2009 (pada usia 73 tahun) di Depok, Jawa Barat.
© Sepenuhnya. All rights reserved.