Puisi: Sawojajar 5, Yogya (Karya W.S. Rendra)

Puisi "Sawojajar 5, Yogya" menghadirkan pengalaman pribadi dan refleksi tentang tempat yang dianggap sebagai rumah dan tempat perlindungan.
Sawojajar 5, Yogya

Memasuki pintu halamannya
kujumpai pohon-pohon yang kabur
kerna malam sudah turun.
Rumahnya bagai kotak
penuh cahaya dan jendela.
Ia duduk main piano
nampak punggungnya
dan rambutnya yang panjang
dua jalinan.

Inilah tempat yang damai
di mana gelora dosa diredakan.
Tempat membasuh kaki yang payah
yang telah berjalan dengan resah
menempuh kekosongan dan kebimbangan.
Di sini urat-urat ditenangkan
setelah menggelepar sia-sia
kerna gairah dan gelora remaja.
Melewati berlusin pemberontakan
berlusin kekalahan
dan berlusin kenakalan
yang menghadang bencana,
kutemuilah juga hiburan ini.
Segelas air dingin
dan kasih sepasang mata.

Piano menggemakan keindahan dan peradaban;
kursi-kursi, bunga-bunga, dan gambar-gambar menjinakkan darahku
Pelan-pelan kudekati ia dari belakang.
Pelan-pelan kujamah kedamaianku.

Sumber: Sajak-Sajak Sepatu Tua (1995)

Analisis Puisi:

Puisi "Sawojajar 5, Yogya" karya W.S. Rendra adalah potret rumah dan pengalaman yang dirasakan di dalamnya. Melalui gambaran yang kuat dan detail, puisi ini mengeksplorasi tema-tema seperti kedamaian, keselamatan, dan kehangatan dalam sebuah tempat yang diliputi oleh kegelapan dan kegelisahan.

Gambaran Rumah yang Damai: Puisi ini membuka dengan gambaran sebuah rumah yang damai, yang disertai dengan pohon-pohon yang kabur karena malam telah turun. Pohon-pohon ini memberikan kesan kegelapan yang terkendali dan menenangkan, yang kontras dengan gambaran kegelapan yang sering kali menakutkan.

Simbolisme Rumah sebagai Tempat Perlindungan: Rumah dalam puisi ini tidak hanya sebuah struktur fisik, tetapi juga menjadi simbol perlindungan dan keamanan. Ini terwujud dalam gambaran tentang cahaya, jendela, dan suasana yang damai di dalam rumah. Rumah ini menjadi tempat di mana gelora dosa dan kegelisahan diri mereda.

Piano sebagai Simbol Kebahagiaan dan Kedamaian: Piano dalam rumah menjadi simbol keindahan dan peradaban. Suara piano menggemakan kedamaian dan keindahan, membawa suasana yang menenangkan dan menenangkan.

Perjalanan Pribadi dan Kedamaian: Di akhir puisi, narator mendekati kedamaian dan kehangatan dari belakang, merenungkan perjalanannya dan menemukan ketenangan dalam pengalaman di rumah tersebut. Ini mencerminkan perjalanan pribadi yang penuh perjuangan dan tantangan, namun akhirnya menemukan kedamaian dalam kesederhanaan dan keindahan di sekitarnya.

Dengan gambaran yang kaya dan detail, puisi "Sawojajar 5, Yogya" menghadirkan pengalaman pribadi dan refleksi tentang tempat yang dianggap sebagai rumah dan tempat perlindungan. Ini menyoroti pentingnya kedamaian dan kehangatan dalam kehidupan manusia, bahkan di tengah-tengah kegelapan dan kegelisahan yang mungkin ada di dunia luar.

Puisi W.S. Rendra
Puisi: Sawojajar 5, Yogya
Karya: W.S. Rendra

Biodata W.S. Rendra:
  • W.S. Rendra lahir pada tanggal 7 November 1935 di Surakarta (Solo), Jawa Tengah.
  • W.S. Rendra meninggal dunia pada tanggal 6 Agustus 2009 (pada usia 73 tahun) di Depok, Jawa Barat.
© Sepenuhnya. All rights reserved.