Puisi: Pro dan Kontra (Karya A. Munandar)

Puisi "Pro dan Kontra" mengajak pembaca untuk lebih waspada terhadap konflik yang mungkin timbul akibat sikap absolut dan ketidaktertarikan ...
Pro dan Kontra

Yang ini yang pro
Yang itu yang kontra
(Yang lain diam saja)

Yang ini mengatakan:
Yang ini baik
(Setan pun baik)

Yang itu mengatakan:
Yang itu jahat
(Malaikat pun jahat)

Yang ini yang pro
Yang itu yang kontra
(Yang lain dengar saja)

5 Februari 2018

Analisis Puisi:

Puisi "Pro dan Kontra" karya A. Munandar menggambarkan dinamika konflik dan perbedaan pandangan dalam masyarakat.

Dualitas Perspektif: Puisi ini menyoroti dualitas perspektif di dalam masyarakat, yang sering kali terbagi antara yang pro (setuju) dan kontra (tidak setuju). Hal ini mencerminkan realitas sosial di mana perbedaan pandangan sering kali menjadi pemicu konflik dan perpecahan.

Kritik terhadap Sikap Absolut: Dengan mengatakan bahwa "yang ini baik" dan "yang itu jahat", puisi ini menyiratkan kritik terhadap sikap absolut dalam menilai orang atau ide. Pendekatan ini menunjukkan bahwa realitas sering kali kompleks dan sulit untuk dikategorikan dengan cara yang sederhana.

Implikasi Ketidaktertarikan: Dengan menyebutkan "yang lain diam saja" dan "yang lain dengar saja", puisi ini juga menggambarkan ketidaktertarikan atau ketidakpedulian sebagian orang terhadap konflik yang terjadi di sekitar mereka. Sikap pasif seperti ini dapat menjadi penghalang bagi perubahan atau solusi yang konstruktif.

Kajian terhadap Subjektivitas dan Relativitas: Puisi ini memperkuat gagasan subjektivitas dan relativitas dalam penilaian moral atau pandangan. Apa yang dianggap baik atau jahat bisa berbeda-beda tergantung pada perspektif individu atau kelompok. Hal ini menyoroti kompleksitas dalam memahami dan menanggapi perbedaan pendapat.

Pencarian Pemahaman Bersama: Meskipun puisi ini menunjukkan konflik dan perpecahan, ia juga menawarkan ruang bagi pemahaman bersama dan dialog yang lebih mendalam. Dengan mengajak "yang lain diam saja" dan "yang lain dengar saja", puisi ini mungkin merujuk pada pentingnya mendengarkan perspektif yang berbeda untuk mencapai pemahaman yang lebih komprehensif.

Secara keseluruhan, puisi ini merupakan refleksi tentang kompleksitas dalam hubungan manusia dan pentingnya toleransi, dialog, dan pemahaman dalam menghadapi perbedaan pendapat. Ia mengajak pembaca untuk lebih waspada terhadap konflik yang mungkin timbul akibat sikap absolut dan ketidaktertarikan terhadap sudut pandang yang berbeda.

A. Munandar
Puisi: Pro dan Kontra
Karya: A. Munandar
© Sepenuhnya. All rights reserved.