Puisi: Di Bawah Pohon Cemara (Karya Joko Pinurbo)

Puisi "Di Bawah Pohon Cemara" karya Joko Pinurbo adalah sebuah karya yang penuh dengan
Di Bawah Pohon Cemara

Di bawah pohon cemara gadis kecil itu sejak tadi
duduk termenung. Ia ingin datang ke pesta 
ulang tahun temannya, tapi malu dengan bajunya 
yang rombeng dimakan waktu. 
Matanya menerawang memandang kerlap-kerlip 
lampu di dinding gereja. Seorang sahabatnya 
datang mendekat, bajunya putih gemerlap. 
Sambil makan permen mereka berbincang hangat. 
“Pergilah ke pesta. Kau bisa memakai bajuku 
dan aku tak akan malu memakai bajumu.” 
Di bawah pohon cemara mereka bertukar baju. 

Pulang dari gereja, ia tak melihat lagi sahabatnya
padahal ia ingin mengembalikan bajunya. 
Hanya ada bungkus permen bertebaran di bawah 
pohon cemara. Tiba-tiba, “Hai, aku di sini!” 
Ia mendongak ke langit. Ia terpana melihat 
bintang Natal memamerkan bajunya. “Itu bajuku!” 
ia berseru dalam hati. Dengan mata berkaca-kaca 
dilambaikannya tangannya ke atas sana.

Di bawah pohon hujan gadis kecil itu sejak tadi
duduk berteduh. Ia kesepian menunggu temannya 
yang tadi ia pinjami bajunya. 
Daun-daun hujan berguguran sepanjang subuh.

2003

Analisis Puisi:

Puisi "Di Bawah Pohon Cemara" karya Joko Pinurbo adalah sebuah karya yang penuh dengan simbolisme dan gambaran yang mendalam tentang persahabatan, kesetiaan, dan kehilangan.

Simbolisme Pohon Cemara: Pohon cemara dalam puisi ini menjadi simbol kedamaian dan kesetiaan. Tempat di bawah pohon cemara adalah tempat di mana gadis kecil menemukan kedamaian dalam kesendirian dan kesedihannya.

Persahabatan: Hubungan antara gadis kecil dan sahabatnya menggambarkan persahabatan yang tulus dan tanpa pamrih. Saat gadis kecil merasa malu dengan bajunya yang rombeng, sahabatnya dengan tulus menawarkan baju putihnya tanpa mempermasalahkan hal tersebut.

Kehilangan dan Kebangkitan: Ketika gadis kecil kehilangan sahabatnya, dia merasa sendirian dan kesepian. Namun, di tengah hujan, kehadiran bintang Natal yang bersinar terang membawa harapan dan kebangkitan di dalam dirinya. Bintang Natal menjadi simbol penghiburan dan harapan di saat kesedihan dan kehilangan.

Pengorbanan: Tindakan gadis kecil meminjamkan bajunya kepada temannya menunjukkan pengorbanan dan kebaikan hati yang besar. Meskipun pada akhirnya dia kehilangan bajunya, pengorbanan tersebut menjadi bukti keikhlasan dan ketulusan dalam persahabatan.

Kehidupan yang Dinamis: Puisi ini juga menggambarkan dinamika kehidupan yang penuh dengan kejutan dan perubahan. Meskipun saat ini gadis kecil merasa sedih dan sendiri, ada harapan dan kebahagiaan yang mungkin muncul di masa depan.

Melalui gambaran yang indah dan penuh imajinasi, Joko Pinurbo mengajak pembaca untuk merenungkan tentang makna persahabatan, pengorbanan, dan harapan di tengah kesedihan dan kehilangan. Puisi ini juga mengingatkan kita akan pentingnya bersikap baik dan setia kepada sesama dalam perjalanan kehidupan yang penuh warna.

"Puisi: Di Bawah Pohon Cemara (Karya Joko Pinurbo)"
Puisi: Di Bawah Pohon Cemara
Karya: Joko Pinurbo
© Sepenuhnya. All rights reserved.