Puisi: Nyanyian Matahari (Karya Dorothea Rosa Herliany)

Puisi "Nyanyian Matahari" mengajak pembaca untuk merenungkan tentang sifat yang sementara dari kehidupan dan kepastian dari kematian.
Nyanyian Matahari

Barangkali hanya daun yang meratap
Sebelum dipeluk dingin tanah yang fana
Detik-detik jam yang membatasi usia
Meninggalkan getar bisik matahari
Barangkali hanya daun.

Bayangan pun masih mengabur pada dahan
Saat melayang, dilepaskan doa-doa kekal
Syair yang diucapkan gelap malam
Ranjang yang senantiasa menjanjikan
Mimpi maha panjang.

Barangkali hanya daun
Ditikam ombak pada jantungnya.

1987

Sumber: Matahari yang Mengalir (1990)

Catatan:
Puisi ini pernah dimuat di majalah Horison edisi Maret, 1989.

Analisis Puisi:
Puisi "Nyanyian Matahari" karya Dorothea Rosa Herliany adalah sebuah karya yang sarat dengan gambaran alam dan eksplorasi tentang kehidupan dan kematian.

Simbolisme Daun dan Alam: Daun sering kali menjadi simbol kehidupan yang rapuh dan sementara dalam puisi ini. Mereka melambangkan kehidupan manusia yang sementara dan rentan terhadap kekuatan alam dan waktu.

Makna tentang Kematian: Puisi ini merenungkan kepastian kematian dan kehancuran, yang diwakili oleh "dingin tanah yang fana" dan "detik-detik jam yang membatasi usia." Ada suatu pengakuan akan ketidakpastian hidup dan akhirnya.

Hubungan Manusia dengan Alam: Hubungan manusia dengan alam menjadi tema yang kuat dalam puisi ini. Keberadaan manusia dipertanyakan dan ditempatkan dalam konteks yang lebih luas dari alam semesta yang terus bergerak.

Bayangan dan Gelap Malam: Penggunaan bayangan dan gelap malam memberikan nuansa misteri dan ketidakpastian. Gelap malam dapat melambangkan ketidakjelasan dan ketakutan, sementara bayangan mewakili aspek tersembunyi dari kehidupan dan kematian.

Harapan dan Kekecewaan: Meskipun ada harapan yang terkandung dalam "doa-doa kekal" dan "mimpi maha panjang," namun juga terdapat pengakuan akan realitas kehidupan yang keras dan penuh tantangan.

Bahasa dan Gaya Penulisan: Dorothea Rosa Herliany menggunakan bahasa yang metaforis dan imajinatif untuk menggambarkan perenungan mendalam tentang kehidupan dan kematian. Gaya penulisannya yang kaya akan gambaran alam dan perasaan manusia menambah kedalaman dan kekuatan pada puisi ini.

Puisi "Nyanyian Matahari" adalah sebuah karya yang menantang dan merenungkan tentang makna hidup dan kematian, serta hubungan manusia dengan alam. Melalui gambaran alam yang kuat dan bahasa yang indah, puisi ini mengajak pembaca untuk merenungkan tentang sifat yang sementara dari kehidupan dan kepastian dari kematian.

Dorothea Rosa Herliany
Puisi: Nyanyian Matahari
Karya: Dorothea Rosa Herliany

Biodata Dorothea Rosa Herliany:
  • Dorothea Rosa Herliany lahir pada tanggal 20 Oktober 1963 di Magelang, Jawa Tengah, Indonesia. Ia adalah seorang penulis (puisi, cerita pendek, esai, dan novel) yang produktif.
  • Dorothea sudah menulis sejak tahun 1985 dan mengirim tulisannya ke berbagai majalah dan surat kabar, antaranya: Horison, Basis, Kompas, Media Indonesia, Sarinah, Suara Pembaharuan, Mutiara, Citra Yogya, Dewan Sastra (Malaysia), Kalam, Republika, Pelita, Pikiran Rakyat, Surabaya Post, Jawa Pos, dan lain sebagainya.
© Sepenuhnya. All rights reserved.