Puisi: Nyanyian Ombak Pagi Agustus (Karya Diah Hadaning)

Puisi "Nyanyian Ombak Pagi Agustus" karya Diah Hadaning adalah karya sastra yang mengekspresikan tentang kekuatan dan keindahan alam, terutama ....
Nyanyian Ombak Pagi Agustus


Laut-laut yang selalu ramah
berikan padamu debur semesta
bangkitkan nyala dari padam
bangunkan pagi dari malam.

Kau dengarlah, anak tersayang negeri kembang
laut tak mau kau tanam pohon karang
timpa kuburmu di kurun datang
karena laut berikan ombak
bagai tahun berikan pagi Agustus

Lihatlah, anak tersayang negeri kembang
setan nada di kaki ombak
siap bantaimu sambil terbahak
dan pada laut ia tuang arak
pada punggungmu ia siap ombak
dengar nyanyi ombak pagi Agustus
palingkan semangatmu dari belenggu emas membius
mumpung hari masih pagi
mumpung ombak pagi Agustus
peraslah warna-warni sakti
tuang pada laut hancurkan arak
tuang pada sukma dengan semarak

Dan Agustus semakin harum dalam ratus
dan Agustus semakin merah oleh darah
dan Agustus semakin marak oleh ombak
dan Agustus leburlah dalam sejuta gerak.


Jakarta, Agustus 1984

Analisis Puisi:
Puisi "Nyanyian Ombak Pagi Agustus" karya Diah Hadaning adalah karya sastra yang mengekspresikan tentang kekuatan dan keindahan alam, terutama samudra, serta memberikan gambaran tentang peristiwa atau suasana di bulan Agustus.

Keindahan dan Kekuatan Alam: Puisi ini menggambarkan lautan sebagai sesuatu yang selalu ramah dan memberikan debur semesta. Samudra digambarkan sebagai kekuatan alam yang mampu menghidupkan kembali nyala dari yang padam dan mengubah malam menjadi pagi. Gambaran ini menggambarkan kebesaran dan keindahan alam yang menjadi sumber inspirasi bagi penulis.

Ombak sebagai Simbol Perjuangan: Ombak dipersonifikasikan sebagai pemberi semangat dan kehidupan. Ombak disamakan dengan tahun yang memberikan pagi Agustus, menunjukkan bahwa ombak dapat menjadi simbol perjuangan yang berkelanjutan dan membangkitkan semangat dalam diri penulis untuk menghadapi hidup. Ombak juga digambarkan sebagai sesuatu yang tak kenal menyerah dan mampu menghadapi tantangan, mirip dengan semangat perjuangan yang harus dipegang teguh oleh anak-anak negeri.

Peringatan dan Kritik: Puisi ini juga memberikan peringatan dan kritik terhadap pembabatan hutan mangrove yang berdampak pada kerusakan ekosistem laut. Kritik ini tercermin dalam bagian yang menyatakan bahwa laut tak mau menanam pohon karang dan mengubur anak negeri dalam kurun datang. Pembabatan hutan mangrove dan kerusakan ekosistem laut berakibat pada meningkatnya risiko bencana alam, seperti banjir dan abrasi pantai.

Setan Nada dan Bahaya Narkoba: Puisi ini menggunakan metafora "setan nada" untuk menyimbolkan bahaya narkoba yang mengancam generasi muda. Nada-nada setan yang mencengkeram seolah menakut-nakuti dan memengaruhi anak-anak negeri untuk terjerumus dalam kehancuran. Penyair menekankan pentingnya melawan pengaruh negatif narkoba dan belenggu emas yang membius semangat generasi muda.

Keindahan Agustus dengan Sejuta Gerak: Puisi ini menyatakan bahwa bulan Agustus semakin harum, merah oleh darah, dan semakin marak karena ombak. Ini dapat diartikan bahwa Agustus memiliki makna dan pengalaman yang lebih dalam bagi penulis. Agustus juga dipersonifikasikan sebagai sesuatu yang hidup, yang lebur dalam sejuta gerak, mencerminkan semangat kehidupan yang terus berkobar.

Puisi "Nyanyian Ombak Pagi Agustus" adalah karya sastra yang indah dan penuh makna. Melalui gambaran tentang lautan dan ombak, puisi ini menyampaikan pesan tentang kekuatan alam dan semangat perjuangan yang harus dipegang teguh oleh anak-anak negeri. Puisi ini juga memberikan peringatan tentang bahaya narkoba dan pentingnya melawan pengaruh negatif dalam kehidupan. Keseluruhan, puisi ini memberikan refleksi tentang keindahan alam dan makna yang lebih dalam dalam setiap peristiwa, terutama pada bulan Agustus.

Puisi: Nyanyian Ombak Pagi Agustus
Puisi: Nyanyian Ombak Pagi Agustus
Karya: Diah Hadaning
© Sepenuhnya. All rights reserved.