Puisi: Anakku Menulis (Karya Sosiawan Leak)

Puisi "Anakku Menulis" karya Sosiawan Leak adalah ungkapan tentang dinamika dan tantangan yang dihadapi oleh seorang anak dalam mengembangkan ....
Anakku Menulis


Tak ada yang ditulisnya
; kecuali kegembiraan bermain dan siksaan belajar
juga buku-buku dan jam sekolah yang lengang
; kecuali saat bel istirah.
Kartu-kartu dan gambar-gambar
masa depan yang asing dari sejarahku
erat berada di genggamannya,
di tidurnya, juga mimpinya
menjelma bantal, kasur di kamar tidur
menjadi teman setia di meja belajar
berubah lauk lezat di meja makan.
Lagu-lagu televisi, tarian kartun dan film fiksi
merampas matanya yang selalu curiga padaku
wajah tegang mata prampang
terjaga tiap bicara denganku; orang tua!

Tak ada yang bisa ditulisnya
di depan computer tuaku
; ia kehilangan huruf-huruf yang berantakan letaknya
tanda baca dan jeda jadi tak ada fungsi
rayuan games, laksana sambal di makan siangku
tuts-tuts kotor, mouse yang kerap macet dan berdebu
mengusir minatnya; membunuh kisahnya tentang apa saja
tentang mandi yang telat lantaran Sinchan
tentang permainan dengan teman yang selalu kurang
uang belanja yang tak pernah nambah
(padahal harga jajanan makin menjarah!)
makan yang tak pernah nikmat
tapi, tetap tak ada yang bisa ditulisnya!


Solo, April-Mei 2004

Sumber: Dunia Bogambola (2007)

Analisis Puisi:
Puisi "Anakku Menulis" karya Sosiawan Leak adalah ungkapan tentang dinamika dan tantangan yang dihadapi oleh seorang anak dalam mengembangkan kemampuan menulisnya. Puisi ini membahas perjalanan anak dalam merangkai kata-kata, menghadapi gangguan dari lingkungan dan teknologi modern, serta mengekspresikan ketidakmampuan menulisnya.

Penantian Karya Tulis: Puisi ini menggambarkan anak yang memiliki potensi untuk menulis tetapi mengalami kendala dalam mengungkapkannya. Ia tidak mampu menemukan kata-kata yang tepat untuk melukiskan dunianya, bahkan saat berada di depan komputer yang seharusnya menjadi alat bantu.

Gangguan dari Lingkungan: Puisi ini menyuarakan pengaruh buruk lingkungan modern terhadap anak-anak. Gangguan dari permainan video, tontonan televisi, dan media elektronik lainnya menyita perhatian anak, sehingga menghambat kreativitas dan minat anak untuk menulis atau melakukan aktivitas produktif lainnya.

Tantangan dalam Belajar: Puisi ini juga menggambarkan perjuangan anak dalam belajar. Ia merasa tertekan oleh jam sekolah, tugas-tugas rumah, dan belajar di tengah rutinitas yang membuatnya merasa "siksaan belajar". Kehidupannya penuh dengan tuntutan belajar yang terkadang membuatnya merasa kehilangan waktu untuk mengekspresikan diri dalam menulis.

Pertarungan dengan Teknologi: Puisi ini mencerminkan tantangan anak dalam mengatasi gangguan teknologi modern. Ponsel, komputer, dan permainan video menjadi distraksi yang mengganggu minat anak untuk menulis dan berkarya.

Hasrat Mengungkapkan: Meskipun menghadapi berbagai kendala, anak dalam puisi ini tetap memiliki hasrat untuk mengungkapkan perasaan dan pikirannya melalui tulisan. Meskipun tak mampu menemukan kata-kata, ia tetap berusaha mengatasi hambatan dan meluapkan imajinasinya dalam bentuk tulisan.

Peran Orang Tua: Dalam puisi ini, peran orang tua tercermin sebagai pengawas dan penasihat. Anak merasa curiga dan tegang saat berbicara dengan orang tua, menggambarkan adanya tekanan atau harapan tertentu dalam kemampuannya.

Puisi "Anakku Menulis" menggambarkan perjalanan seorang anak dalam menemukan suaranya melalui tulisan. Puisi ini membawa pesan penting tentang dampak lingkungan modern dan teknologi terhadap perkembangan anak-anak. Meskipun dihadapkan pada berbagai tantangan, anak tetap memiliki semangat untuk mengungkapkan diri dan mengekspresikan pemikirannya melalui tulisan, meskipun dengan keterbatasan dan kesulitan yang dihadapinya.

Sosiawan Leak
Puisi: Anakku Menulis
Karya: Sosiawan Leak

Biodata Sosiawan Leak:
  • Sosiawan Leak (nama asli Sosiawan Budi Sulistyo) lahir pada tanggal 23 September 1967 di Kampung Somadilagan, Surakarta, Jawa Tengah, Indonesia.
© Sepenuhnya. All rights reserved.