Puisi: Hidup Kami Milik Siapa (Karya Sosiawan Leak)

Puisi "Hidup Kami Milik Siapa" karya Sosiawan Leak adalah sebuah penggambaran yang kuat tentang penderitaan dan ketidakadilan yang dialami oleh ....
Hidup Kami Milik Siapa


Hidup kami, milik siapa?
Sebagai petani, kami telah lama
dihabisi hama dan pupuk kimia
juga hujan yang bertamu di sawah ladang
enggan pulang, bermalam hingga berbulan-bulan
sementara real estate dan jalan layang
memamah para tanah.
Sebagai nelayan, kami serupa gelepar ikan
yang dilempar ke daratan
sebab limbah dan undang-undang telah menjajah lautan
bersama badai dan gelombang pasang
mereka merampok nafkah anak istri
mengabutkan pandangan ke masa depan
mengaburkan jejak di belakang.

Hidup kami, milik siapa?
Kenapa sulit sekali untuk mandiri dan merdeka
di negri yang rimbun lautan dan sawah ladang?


Solo, Maret 2008

Analisis Puisi:
Puisi "Hidup Kami Milik Siapa" karya Sosiawan Leak adalah sebuah penggambaran yang kuat tentang penderitaan dan ketidakadilan yang dialami oleh petani dan nelayan dalam realitas sosial dan ekonomi yang tidak merata. Puisi ini secara tegas mengajukan pertanyaan tentang kepemilikan dan keadilan terhadap kehidupan mereka.

Penderitaan dan Penindasan: Puisi ini menggambarkan penderitaan dan penindasan yang dialami oleh petani dan nelayan. Mereka digambarkan sebagai korban dari berbagai faktor eksternal seperti hama, pupuk kimia, limbah, undang-undang yang tidak adil, serta ketidakpastian cuaca. Gambaran tentang hama dan pupuk kimia mencerminkan eksploitasi sumber daya alam dan lingkungan yang merugikan para petani. Sementara itu, nelayan menghadapi limbah dan undang-undang yang tidak memihak, mengancam nafkah dan masa depan mereka.

Kepemilikan dan Kekuasaan: Puisi ini menyentuh pada tema kepemilikan dan pengambilalihan. Para petani dan nelayan merasa bahwa hidup mereka seolah direbut oleh kepentingan ekonomi dan pembangunan yang lebih besar, seperti real estate dan jalan layang. Hal ini menggambarkan bagaimana kepentingan ekonomi dan politik bisa mengambil alih kehidupan masyarakat terpinggirkan.

Pertanyaan tentang Keadilan dan Kemandirian: Puisi ini mengajukan pertanyaan yang kuat tentang keadilan dan kemandirian. Penyair bertanya kenapa sulit bagi mereka untuk hidup mandiri dan merdeka, terutama dalam lingkungan yang kaya akan potensi sumber daya alam seperti lautan dan sawah ladang. Pertanyaan ini menggambarkan kebingungan dan keputusasaan masyarakat terhadap ketidakadilan yang mereka alami.

Pembedaan Sosial: Puisi ini juga mengungkapkan pembedaan sosial antara kelompok masyarakat yang terpinggirkan dan kepentingan besar ekonomi dan politik. Penekanan pada "mereka" yang merampok dan mengaburkan menunjukkan ketidaksetaraan dalam kekuatan dan akses terhadap sumber daya.

Puisi "Hidup Kami Milik Siapa" menggambarkan penderitaan, ketidakadilan, dan pertanyaan yang muncul dari realitas sosial dan ekonomi yang tidak merata. Melalui bahasa yang kuat dan penggambaran yang gamblang, puisi ini mengajak pembaca untuk merenungkan kondisi masyarakat terpinggirkan dan kompleksitas isu-isu sosial yang terkait dengan kepemilikan, keadilan, dan hak kemandirian.

Sosiawan Leak
Puisi: Hidup Kami Milik Siapa
Karya: Sosiawan Leak

Biodata Sosiawan Leak:
  • Sosiawan Leak (nama asli Sosiawan Budi Sulistyo) lahir pada tanggal 23 September 1967 di Kampung Somadilagan, Surakarta, Jawa Tengah, Indonesia.
© Sepenuhnya. All rights reserved.