Puisi: Kesasar di Dalam Pikiran (Karya H.B. Jassin)

Puisi "Kesasar di Dalam Pikiran" mengajak pembaca untuk merenung tentang sikap manusia yang terlalu angkuh dan terjebak dalam pemikiran yang ...
Kesasar di Dalam Pikiran

Pernah kubaca, manusia angkuh berkata:
"Akulah puncak segala yang sudah.
Dan mengandung segala yang datang."

Sunglap kata, sunglap pikiran,
Ahli pikir, ahli penyair, pujangga-pujangga.
Semua mereka berputar-putar
Kesasar di dalam pikiran
Semua suara telah pernah kudengar,
Yang bodoh, yang bijaksana,
Yang bijaksana sebijaksananya,
Berpuluh abad sudah tuanya.
Tiada ubah-ubahnya,
Ah, membosankan belaka,
Permainan khayal bagi orang tiada bekerja,
Melupakan dunia yang nyata.
1943

Sumber: Darah Laut (1997)

Analisis Puisi:
Puisi "Kesasar di Dalam Pikiran" karya H.B. Jassin adalah kritik terhadap sikap manusia yang angkuh dan menganggap dirinya sebagai puncak dari segala pencapaian dan pengetahuan. Dalam puisi ini, H.B. Jassin menyampaikan kritiknya terhadap sikap angkuh dan kurangnya kesadaran manusia terhadap realitas hidup.

Angkuh Manusia dan Klaim Sebagai Puncak: Puisi dimulai dengan menciptakan gambaran manusia yang angkuh dan menyatakan dirinya sebagai puncak segala pencapaian yang telah ada dan yang akan datang. Klaim ini mencerminkan sifat sombong dan egois yang sering ditemukan pada manusia.

Sunglap Kata dan Pikiran: Ungkapan "sunglap kata, sunglap pikiran" menunjukkan ketidakjelasan dan kekosongan dalam klaim tersebut. Sombongnya manusia membuat kata dan pikiran menjadi kabur, mungkin karena kurangnya dasar atau substansi dalam klaim tersebut.

Kritik Terhadap Ahli Pikir dan Pujangga: H.B. Jassin menyampaikan kritiknya terhadap ahli pikir, penyair, dan pujangga yang berputar-putar dan kesasar dalam pikiran mereka. Ini mungkin mencerminkan kerumitan dan kelambanan dalam mencari kebenaran atau pemahaman yang sejati.

Suara yang Membosankan dan Khayal yang Tak Produktif: Puisi menyoroti suara-suara yang telah didengar oleh penyair, baik yang bodoh maupun yang bijaksana. Namun, Jassin menyatakan bahwa semua itu tidak membawa perubahan atau pembelajaran yang berarti. Terlalu banyak khayal yang tidak produktif dan hanya menjadi permainan bagi mereka yang tidak terlibat dalam dunia nyata.

Melupakan Dunia yang Nyata: H.B. Jassin mengkritik kecenderungan manusia untuk melupakan dunia nyata di tengah-tengah khayal dan pemikiran mereka. Kesibukan dalam dunia khayal terkadang membuat mereka kehilangan koneksi dengan realitas hidup.

Puisi "Kesasar di Dalam Pikiran" mengajak pembaca untuk merenung tentang sikap manusia yang terlalu angkuh dan terjebak dalam pemikiran yang kurang substansial. H.B. Jassin mengkritik kecenderungan untuk mengabaikan dunia nyata dan menyoroti kebutuhan akan kebijaksanaan yang lebih mendalam dan tindakan yang nyata.

"Puisi H.B. Jassin"
Puisi: Kesasar di Dalam Pikiran
Karya: H.B. Jassin

Biodata Dr. (HC). Hans Bague Jassin, S.S., M.A., Ph.D.:
  • H.B. Jassin lahir pada tanggal 31 Juli 1917 di Gorontalo, Hindia Belanda.
  • H.B. Jassin meninggal dunia pada tanggal 11 Maret 2000 di Jakarta, Indonesia.
© Sepenuhnya. All rights reserved.