Puisi: Perubahan (Karya Acep Zamzam Noor)

Puisi "Perubahan" karya Acep Zamzam Noor menggambarkan perasaan ketidakpastian, perubahan, dan harapan dalam kehidupan.
Perubahan


Kami menunggu seseorang
Menunggu seseorang yang membawa obor
Dan menyimpan bajak serta lunas perahu di matanya
Mengaku bukan penyair atau pegawai negeri
Berbicara dengan bahasa sederhana dan mengerti
Persoalan sehari-hari. Sudah lama kami tegang

Kami melihat arus sungai yang deras
Menyaksikan gerak air di antara batu-batu
Air mata kami runtuh juga akhirnya
Sepanjang jalan kami menundukkan kepala
Menghitung langkah kaki

Kami luluh dan kami pun bisu
Kami seperti orang-orang asing di sini
Tak tahu apapun yang akan terjadi
Kami mengubur kata-kata di dasar hati
Menyumbat kedua telinga
Perubahan yang kami rindukan
Tak kunjung terucapkan.


Analisis Puisi:
Puisi "Perubahan" karya Acep Zamzam Noor menggambarkan perasaan ketidakpastian, perubahan, dan harapan dalam kehidupan. Penyair menggambarkan bagaimana individu menghadapi perubahan dan pergeseran dalam realitas mereka, serta bagaimana mereka merasa sebagai orang asing di tengah situasi baru.

Tunggu dan Ketidakpastian: Puisi ini dimulai dengan gambaran tentang menunggu seseorang yang membawa obor dan membawa simbol-simbol seperti bajak dan lunas perahu di matanya. Hal ini menciptakan perasaan ketidakpastian dan harapan terhadap perubahan. Penyair menggambarkan kegelisahan dan ketegangan yang muncul dari ekspektasi terhadap perubahan yang akan datang.

Aliran Sungai dan Keheningan: Penyair menggambarkan aliran sungai yang deras dan gerak air di antara batu-batu. Ini dapat diartikan sebagai metafora perubahan alam dan aliran waktu yang terus berlanjut. Air mata yang runtuh juga menggambarkan emosi yang meresap dan respons emosional terhadap perubahan.

Keadaan Orang Asing: Dalam bait-bait selanjutnya, penyair menggambarkan perasaan kebingungan dan ketidakmengertian atas apa yang sedang terjadi. Penyair merasa seperti "orang-orang asing" di situasi baru. Ini menunjukkan perasaan keterasingan dan ketidaknyamanan dalam menghadapi perubahan dan hal-hal yang baru.

Ketidaksanggupan untuk Berbicara: Penyair menggambarkan "kami mengubur kata-kata di dasar hati" dan "menyumbat kedua telinga" sebagai simbol ketidaksanggupan untuk mengungkapkan perasaan dan harapan terkait perubahan. Hal ini mencerminkan kompleksitas emosi dan tantangan dalam menghadapi perubahan yang tidak diketahui hasilnya.

Harapan dan Perubahan yang Ditunda: Puisi ini menggambarkan perubahan yang diinginkan, namun tidak kunjung terucapkan atau terjadi. Penyair menggambarkan rindu akan perubahan ini, tetapi juga kebingungan dan hambatan dalam menghadapinya.

Puisi "Perubahan" karya Acep Zamzam Noor membawa pembaca ke dalam pengalaman emosional dan psikologis individu yang menghadapi perubahan dalam kehidupan. Melalui imaji-imaji yang kuat, penyair berhasil menggambarkan kompleksitas perasaan ketidakpastian, harapan, dan keterasingan dalam menghadapi perubahan yang tak terelakkan.

Acep Zamzam Noor
Puisi: Perubahan
Karya: Acep Zamzam Noor

Biodata Acep Zamzam Noor:
  • Acep Zamzam Noor (Muhammad Zamzam Noor Ilyas) lahir pada tanggal 28 Februari 1960 di Tasikmalaya, Jawa Barat, Indonesia.
  • Ia adalah salah satu sastrawan yang juga aktif melukis dan berpameran.
© Sepenuhnya. All rights reserved.