Puisi: Tiga Tangga Sama, Kau Daki Berulang Kali (Karya Taufiq Ismail)

Puisi "Tiga Tangga Sama, Kau Daki Berulang Kali" menggambarkan siklus perubahan politik dan sosial dalam sejarah Indonesia. Melalui gambaran ...
Tiga Tangga Sama, Kau Daki Berulang Kali (1)

Di tahun empat lima ketika situasi berbalik kilat
Setelah berpuluh tahun orang menunggu
Ketika akhirnya jadi proklamasi dibacakan
Perubahan secepat telapak tangan dibalikkan

Tiba-tiba banyak saja orasi berapi-api
Pidato patriotik berhamburan kosong
Cuma sedikit dalam catatan yang berisi
Pasukan Jepang ditelikung, senjata dilucuti

Inggeris dan Belanda dilawan dengan revolusi.

Di kawasan kumuh dan pedesaan, rakyat susah makan
Begitu sabarnya, tanpa suara, mereka menantikan
Dan akan terus kalian atas namakan

Tiga Tangga Sama, Kau Daki Berulang Kali (2)

Di tahun enam enam ketika situasi berbalik berkelebat
Setelah bertahun-tahun orang menunggu
Pembunuhan kiri-kanan berlangsung mengerikan
Perubahan secepat telapak tangan dibalikkan

Tiba-tiba banyak saja orasi berapi-api
Menyalahkan sana, membenarkan sini
Pidato-pidato patriotik kosong berhamburan
Cuma sedikit yang berisi, yang pantas didengarkan

Orang-orang berebutan dan membagi-bagi kekuasaan.

Di kawasan kumuh dan pedesaan, rakyat makin susah makan
Begitu sabarnya, tak bersuara, mereka selalu menantikan
Dan bukankah mereka akan terus kalian atas namakan

Tiga Tangga Sama, Kau Daki Berulang Kali (3)

Di tahun sembilan delapan, seperti geledek bersambaran
Ketika situasi tiba-tiba berjalan balik-kanan
Setelah empat windu orang pegal menunggu
Beberapa detik perubahan mirip telapak tangan dibalikkan

Tiba-tiba banyak betul orang entah dari mana orasi berapi-api
Menuduh menyalahkan sana, menyombong membenarkan sini
Merasa hebat, pintar dan benar sendiri
Pidato-pidato patriotik begitu bising, hampa dan berserakan

Cuma sedikit dapat dicatat yang agak berisi
Saksikan adegan penculikan dan penembakan
Luar biasa terjadi penjarahan dan pembakaran
100 juta orang jatuh miskin dan dihimpit pengangguran.

Di kawasan kumuh dan pedesaan, rakyat makin susah makan
Begitu sabarnya, tak bersuara, mereka selalu menantikan
Dan bukankah mereka akan terus kalian atas namakan.

1998

Sumber: Malu (Aku) Jadi Orang Indonesia (1998)

Analisis Puisi:

Puisi "Tiga Tangga Sama, Kau Daki Berulang Kali" karya Taufiq Ismail adalah sebuah karya yang menggambarkan siklus kehidupan politik dan sosial yang terus berulang-ulang. Puisi ini mencerminkan perjuangan rakyat dan perubahan yang terjadi dalam sejarah Indonesia.

Tiga Tahapan Perubahan: Puisi ini menggambarkan tiga tahapan perubahan yang terjadi dalam sejarah Indonesia, yang masing-masing disajikan dalam tiga bagian puisi. Setiap bagian menggambarkan periode waktu yang berbeda, menyoroti perubahan politik, sosial, dan ekonomi yang terjadi.

Perlawanan dan Perjuangan Rakyat: Puisi ini menyoroti perlawanan dan perjuangan rakyat Indonesia dalam menghadapi berbagai situasi politik yang sulit. Meskipun mengalami kesulitan dan penderitaan, rakyat Indonesia tetap sabar dan terus menantikan perubahan yang lebih baik.

Ketidakstabilan Politik: Melalui gambaran pembunuhan, orasi berapi-api, dan perubahan yang cepat, puisi ini menyoroti ketidakstabilan politik yang sering kali terjadi dalam sejarah Indonesia. Penyair mencerminkan kekacauan dan kebingungan yang dirasakan oleh masyarakat akibat perubahan yang terjadi begitu cepat.

Kritik terhadap Pemerintah: Puisi ini juga merupakan bentuk kritik terhadap pemerintah dan elit politik yang seringkali gagal memenuhi kebutuhan rakyat dan menghasilkan perubahan yang signifikan. Orasi kosong, pembagian kekuasaan, dan korupsi menjadi gambaran dari kegagalan sistem politik yang ada.

Pemikiran Kritis dan Refleksi: Melalui puisi ini, Taufiq Ismail mendorong pembaca untuk melakukan pemikiran kritis terhadap kondisi politik dan sosial Indonesia. Ia mengajak kita untuk merenungkan bagaimana sejarah masa lalu dapat menjadi pelajaran untuk membangun masa depan yang lebih baik bagi bangsa Indonesia.

Puisi "Tiga Tangga Sama, Kau Daki Berulang Kali" adalah sebuah karya yang menggambarkan siklus perubahan politik dan sosial dalam sejarah Indonesia. Melalui gambaran perlawanan rakyat dan ketidakstabilan politik, penyair mengajak pembaca untuk merenungkan perjalanan sejarah bangsa dan memikirkan bagaimana menciptakan masa depan yang lebih baik.

Puisi Taufiq Ismail
Puisi: Tiga Tangga Sama, Kau Daki Berulang Kali
Karya: Taufiq Ismail

Biodata Taufiq Ismail:
  • Taufiq Ismail lahir pada tanggal 25 Juni 1935 di Bukittinggi, Sumatera Barat.
  • Taufiq Ismail adalah salah satu Sastrawan Angkatan '66.
© Sepenuhnya. All rights reserved.