Puisi: Musim Pelangi Hitam (Karya Kinanthi Anggraini)

Puisi: Musim Pelangi Hitam Karya: Kinanthi Anggraini
Musim Pelangi Hitam


Desiran udara dalam nafas senantiasa tercipta
dalam palung senja seluas segara. Yang tak melupa
lihatlah sang waktu yang begitu kejam merajam
meninggalkan wajah yang berpaling tajam
keadaan jiwa tak dirasa hati. Tetap melangkah
dan bergegas untuk pergi. pada rahasia dimensi
lekat diingat, mendaging di urat nadi.

Barangkali hara semakin lara
bergerimis di kabut yang tak kunjung mereda
membuang kertas usang bernyawa. yang terganti
langit karam pada desiran darah dari sungai langit
yang melimpah
hangat hijau daun dan kuning jagad bersumpah
berpagar bidadari yang sedang mandi suara
berbalut gerimis yang ketat menjaganya

Inilah musim pelangi
dimana kekelaman mendawaikan selaput bumi
saat bulan berbantal bunga-bunga kasturi
bersama hujan yang menumbuhkan akar mati

Di tanah yang menumbuhkan rindu kembali
berteman warna kuas yang lekas berganti.


Magetan, 24 Januari 2014

Sumber: Bunga-Bunga Bunuh Diri di Babylonia (2018)


Kinanthi Anggraini
Puisi: Musim Pelangi Hitam
Karya: Kinanthi Anggraini

Biodata Kinanthi Anggraini:
    Kinanthi Anggraini lahir pada tanggal 17 Januari 1989 di Magetan, Jawa Timur.

    Karya-karya Kinanthi Anggraini pernah dimuat di berbagai media massa lokal dan nasional, antara lain Horison, Media Indonesia, Indopos, Pikiran Rakyat, Suara Merdeka, Basis, Sinar Harapan, Banjarmasin Post, Riau Pos, Lampung Post, Solopos, Bali Post, Suara Karya, Tanjungpinang Pos, Sumut Pos, Minggu Pagi, Bangka Pos, Majalah Sagang, Malang Post, Joglosemar, Potret, Kanal, Radar Banyuwangi, Radar Bojonegoro, Radar Bekasi, Radar Surabaya, Radar Banjarmasin, Rakyat Sumbar, Persada Sastra, Swara Nasional, Ogan Ilir Ekspres, Bangka Belitung Pos, Harian Haluan, Medan Bisnis, Koran Madura, Mata Banua, Metro Riau, Ekspresi, Pos Bali, Bong-Ang, Hayati, MPA, Puailiggoubat, Suara NTB, Cakrawala, Fajar Sumatera, Jurnal Masterpoem Indonesia, dan Duta Selaparang.

    Puisi-puisi Kinanthi Anggraini terhimpun di dalam buku Mata Elang Biru (2014) dan Bunga-Bunga Bunuh Diri di Babylonia (2018). Karya-karyanya juga diterbitkan dalam cukup banyak buku antologi bersama.

    Nama Kinanthi Anggraini tertulis dalam buku Apa dan Siapa Penyair Indonesia (2017).
    © Sepenuhnya. All rights reserved.