Puisi: Senja di Lorong Jembatan (Karya Dimas Indiana Senja)

Puisi "Senja di Lorong Jembatan" menggambarkan perubahan suasana saat senja tiba dan merenungkan tentang kehilangan yang dialaminya.
Senja di Lorong Jembatan
(: Brug Saka Limalas)

Senja ini, ada warna yang
Hilang dari pelangi yang berkibar
Di Langit Bumiayu

Hujan tak lagi merintikkan cahaya
Yang apabila berjumpa dahan basah
Berkeliplah bola mata yang selama ini
Terpaut cinta

Ilalalang pun kehilangan hijaunya
Tidak mampu lagi
Menari bersama angin

Senja kehilangan lembayung orangenya
Seperti aku yang kehilangan namamu
Yang memupus menjadi metafora puisi.

Bumiayu, Februari 2011

Analisis Puisi:

Puisi "Senja di Lorong Jembatan" karya Dimas Indiana Senja adalah sebuah pengamatan tentang suasana senja yang melankolis dan perasaan kehilangan yang menyertainya. Dengan menggunakan gambaran alam dan perasaan pribadi, penyair menggambarkan perubahan suasana saat senja tiba dan merenungkan tentang kehilangan yang dialaminya.

Gambaran Alam Senja: Penyair memulai puisi dengan menggambarkan suasana senja yang berbeda dari biasanya. Dia mencatat bahwa warna-warna yang biasanya terlihat pada pelangi dan cahaya matahari yang meresap melalui hujan, kini tidak ada. Ini menciptakan suasana yang suram dan melankolis, menunjukkan perubahan alam yang mengiringi kedatangan senja.

Perumpamaan Kehilangan: Penyair kemudian menggunakan gambaran alam tersebut untuk merenungkan perasaan kehilangan pribadi. Dia mengaitkan kehilangan warna-warna alam dengan kehilangan sosok yang dicintainya. Metafora cinta yang terpupus menjadi metafora puisi menunjukkan bahwa kehilangan itu tidak hanya fisik, tetapi juga mencakup aspek emosional dan spiritual.

Sentuhan Melankolis: Melalui penggambaran ilalang yang kehilangan hijaunya dan senja yang kehilangan lembayung oranye, penyair menciptakan atmosfer melankolis yang kuat. Ini mencerminkan perasaan melankolis dan nostalgia yang menyertainya saat merenungkan kehilangan yang dialaminya.

Simbolisme Jembatan: Judul puisi, "Senja di Lorong Jembatan", mungkin mengandung makna simbolis. Jembatan sering kali melambangkan koneksi atau hubungan antara dua tempat atau entitas yang berbeda. Dalam konteks puisi ini, jembatan dapat mewakili hubungan antara masa lalu dan masa kini, atau antara kehilangan yang dirasakan oleh penyair dan suasana senja yang melambangkan perubahan alam.

Keterampilan Bahasa: Penyair menggunakan bahasa yang padat dan gambaran yang kuat untuk menggambarkan suasana dan perasaan yang kompleks. Dengan memilih kata-kata dengan cermat dan menciptakan gambaran yang kuat, puisi ini berhasil menangkap nuansa melankolis dan kehilangan yang ingin disampaikan penyair.

Secara keseluruhan, puisi "Senja di Lorong Jembatan" adalah sebuah puisi yang merenungkan tentang perubahan alam dan perasaan kehilangan yang dialami penyair. Dengan menggunakan gambaran alam dan perasaan pribadi, puisi ini menciptakan suasana yang melankolis dan mengundang pembaca untuk merenungkan tentang arti kehilangan dalam kehidupan.

"Dimas Indiana Senja"
Puisi: Senja di Lorong Jembatan
Karya: Dimas Indiana Senja
© Sepenuhnya. All rights reserved.