Puisi: Cerita Seorang Anak kepada Ibunya (Karya Lasinta Ari Nendra Wibawa)

Puisi "Cerita Seorang Anak kepada Ibunya" menggambarkan kepedihan dan kebingungan seorang anak yang merasa terabaikan dan tidak dihargai dalam ...
Cerita Seorang Anak kepada Ibunya

Ibu, tak perlu kau mendongeng seperti dulu
atau kau nyanyikan sebuah lagu
sebab kutahu bola matamu sayu
terlalu lelah menatap tungku
perlahan-lahan mulai berdebu.

Ibu, kemarin ayah pulang
kulihat beliau meradang
menggenggam amplop berisi uang
bukankah kita harusnya senang
mengapa pintu keras ditendang.

Ibu, malam ini aku tak tidur
tak akan kau dengar lagi aku mendengkur
entah karena nasib tak lagi mujur
sebait mimpi pun enggan datang menghibur
ataukah lapar telah membunuhnya.

Surakarta, 5 Mei 2008

Analisis Puisi:
Puisi "Cerita Seorang Anak kepada Ibunya" karya Lasinta Ari Nendra Wibawa menggambarkan sebuah narasi yang penuh dengan kepedihan, kehilangan, dan kebingungan seorang anak yang mengalami berbagai rintangan dalam kehidupannya. Dalam puisi ini, anak mencoba menyampaikan perasaannya kepada ibunya dengan nada kekecewaan dan kesedihan yang mendalam.

Kehilangan dan Keterasingan: Puisi ini menggambarkan rasa kehilangan dan keterasingan yang dialami oleh anak terhadap kedua orang tuanya, terutama ibunya. Anak merasakan bahwa hubungan yang dulu hangat dan akrab dengan ibunya kini telah berubah menjadi dingin dan terpisah.

Ketidakmampuan Ibunya: Anak merasakan ketidakmampuan ibunya untuk memberikan kehangatan dan keberkahan seperti dulu. Ibunya tampak kelelahan dan terbebani oleh berbagai masalah, sehingga tidak lagi mampu memberikan perhatian dan kasih sayang yang cukup kepada anaknya.

Kehilangan Ayah: Kehadiran ayah dalam puisi juga menciptakan rasa kekecewaan dan kebingungan. Meskipun ayah pulang dengan membawa uang, tetapi suasana yang tegang dan pertengkaran yang terjadi mengacaukan kebahagiaan yang seharusnya dirasakan oleh anak dan keluarganya.

Kegelisahan dan Kesendirian: Anak merasakan kegelisahan dan kesendirian yang mendalam di malam hari. Ia tidak lagi mampu tidur dan merasa terabaikan. Ketidakpastian akan masa depan dan ketidakmampuan untuk mencapai impian juga menjadi beban berat yang ia rasakan.

Kritik terhadap Kehidupan: Puisi ini juga mencerminkan kritik terhadap kondisi kehidupan yang keras dan tidak adil. Anak merasa bahwa kehidupannya penuh dengan penderitaan dan ketidakadilan, yang membuatnya merasa terpinggirkan dan tidak berdaya.

Puisi "Cerita Seorang Anak kepada Ibunya" adalah sebuah karya yang menggambarkan kepedihan dan kebingungan seorang anak yang merasa terabaikan dan tidak dihargai dalam lingkungan keluarganya. Dengan penggunaan bahasa yang sederhana namun menyentuh, puisi ini mengajak pembaca untuk merenungkan tentang pentingnya perhatian, kasih sayang, dan keadilan dalam hubungan keluarga dan kehidupan sehari-hari.

"Puisi Lasinta Ari Nendra Wibawa"
Puisi: Cerita Seorang Anak kepada Ibunya
Karya: Lasinta Ari Nendra Wibawa
© Sepenuhnya. All rights reserved.