Puisi: Kenangan Akan Zubaedah (Karya Medy Loekito)

Puisi "Kenangan Akan Zubaedah" mencerminkan kekosongan dan kesedihan yang dirasakan penyair atas kepergian atau kehilangan Zubaedah.
Kenangan Akan Zubaedah
(untuk duka Aceh, 26 Desember 2004)


Boneka tak berkaki
menepi di denyut alir
tatapnya menyeru
Diamnya mencari
Lengan mungil yang dulu memeluk
Lengan mungil berlumpur
Menepi di hentak air
Diamnya merindu
Pedihnya mencari
Kawan kecil yang dulu bersama.

Januari, 2005

Analisis Puisi:
Puisi "Kenangan Akan Zubaedah" oleh Medy Loekito adalah sebuah karya yang memancarkan kepedihan dan kehilangan akan sosok Zubaedah, diungkapkan melalui metafora boneka tanpa kaki.

Metafora Boneka Tanpa Kaki: Puisi ini menggunakan metafora sebuah boneka tanpa kaki untuk melambangkan kehilangan. Boneka yang tidak lengkap ini merepresentasikan perasaan kekosongan, kehilangan, dan rindu terhadap seseorang yang sangat berarti, dalam hal ini, Zubaedah.

Kehilangan dan Rasa Rindu: Penyair mengungkapkan rasa kehilangan dan rindu yang dalam terhadap Zubaedah. Dalam kesendirian dan keheningan, tergambar kerinduan akan lengan kecil yang dulunya memeluk, namun kini hanya dikenang dalam diam dan kepedihan.

Sentuhan Emosional dan Kesedihan: Puisi ini sarat dengan sentuhan emosional yang dalam dan kesedihan yang meluap. Ekspresi rindu dan kesedihan tersirat melalui ketiadaan, diam, dan upaya untuk mencari sesuatu yang telah hilang.

Bahasa yang Simpel Namun Padat Makna: Penyair menggunakan bahasa yang sederhana namun padat akan makna. Pemilihan kata-kata yang simpel menggambarkan kehampaan yang dirasakan akibat kehilangan, memberikan kesan emosional yang kuat.

Secara keseluruhan, "Kenangan Akan Zubaedah" karya Medy Loekito adalah sebuah ungkapan kehilangan yang mendalam dan kerinduan yang terus membara akan sosok Zubaedah, diwujudkan melalui metafora boneka tanpa kaki yang mencerminkan kekosongan dan kesedihan yang dirasakan penyair atas kepergian atau kehilangan Zubaedah.

"Puisi Medy Loekito"
Puisi: Kenangan Akan Zubaedah
Karya: Medy Loekito
© Sepenuhnya. All rights reserved.