Puisi: Saat Kelelahan Berlomba Mengejarmu di Jalan Raya (Karya Lasinta Ari Nendra Wibawa)

Puisi "Saat Kelelahan Berlomba Mengejarmu di Jalan Raya" menciptakan gambaran tentang perjalanan seorang kekasih yang berusaha mengejar dan ....
Saat Kelelahan Berlomba Mengejarmu di Jalan Raya
(Kinanthi Anggraini)


Tanggungjawab tergesa-gesa membangunkanmu, kekasihku
dari bujuk selimut, bantal, dan udara dingin gunung lawu
rasa malas menjadi musuh utama yang kau tikam lebih dulu
lalu jalan berkabut, tanjakan-turunan curam, liku berbatu

Kau tunjukkan padaku tentang pelajaran hidup sepagi ini
tentang bagaimana berjuang menghadiri kelas kisah fiksi
meski ia sosok berwajah dingin yang tak terlalu kau sukai
terlebih kau memilih kawan karib yang kau panggil puisi

Ratusan kilometer memang tak berarti bagi sepasang roda
yang terhubung dengan tenaga mesin muda bernama honda
bagi tubuh mungil dengan cengkeraman tangan tak seberapa
tetap kelelahan akan berlomba mengejarmu di jalan raya

Adakah yang lebih syahdu diucapkan kekasih selain doa
yang menyambut di perbatasan karanganyar dan solo kota:
semoga perjalananmu menemukan apa yang kau tuju
semoga marabahaya sungkan mendekati dan menyapamu.


Surakarta, 2013

Analisis Puisi:
Puisi "Saat Kelelahan Berlomba Mengejarmu di Jalan Raya" menciptakan gambaran tentang perjalanan seorang kekasih yang berusaha mengejar dan memahami pasangannya melalui perjalanan yang penuh tantangan di jalan raya.

Perjuangan dan Kelelahan: Puisi ini menciptakan perasaan perjuangan dan kelelahan yang kuat dalam perjalanan fisik maupun emosional. Keinginan untuk memahami pasangan seperti membaca "kelas kisah fiksi" menciptakan gambaran tentang upaya keras yang dilakukan dalam hubungan.

Citra Alam: Penyair menggunakan citra alam, seperti "udara dingin gunung Lawu" dan "liku berbatu," untuk menggambarkan perjalanan yang sulit. Ini juga bisa mencerminkan perjalanan emosional dalam hubungan.

Hubungan dengan Puisi: Penyair menghubungkan perjuangan mencari pemahaman dalam hubungan dengan puisi. Hal ini menunjukkan pentingnya puisi dalam kehidupan dan hubungan penyair.

Pesan Syahdu: Puisi ini mencapai puncaknya dengan pesan "semoga perjalananmu menemukan apa yang kau tuju, semoga marabahaya sungkan mendekati dan menyapamu." Pesan ini menggambarkan harapan dan cinta yang tulus dalam hubungan.

Gaya Bahasa: Penyair menggunakan bahasa yang sederhana dan mudah dipahami, tetapi dalam hal ini, sederhana adalah kekuatannya. Gaya bahasanya menggambarkan perasaan yang jujur dan tulus.

Secara keseluruhan, puisi ini menggambarkan perjuangan dan kelelahan dalam hubungan, tetapi juga menunjukkan ketulusan dan harapan yang kuat. Ini menciptakan gambaran tentang perjalanan fisik dan emosional dalam hubungan seorang kekasih yang berusaha untuk lebih memahami pasangannya.

Puisi: Saat Kelelahan Berlomba Mengejarmu di Jalan Raya
Puisi: Saat Kelelahan Berlomba Mengejarmu di Jalan Raya
Karya: Lasinta Ari Nendra Wibawa
© Sepenuhnya. All rights reserved.