Puisi: Saat Sakit (Karya Kurniawan Junaedhie)

Puisi "Saat Sakit" karya Kurniawan Junaedhie adalah sebuah puisi yang menggambarkan perasaan hampa, kehilangan semangat, dan ketidakberdayaan saat ...
Saat Sakit


Ketika sakit
Hidangan  serba lezat
Terasa hambar

Semua lesap
Bahkan saat dipeluk
Tiada hasrat.

Udara segar
Kami tidur berpeluk
Demam memisah.

Raga termangu
Racun aliri tubuh
Hilang gairah

Badan mengigil
Netes butir keringat
Enggan bercinta


Saat sakit
Tak ada rasa ingin.
Semua mengawang.

Ketika sakit
Umur makin bertambah
Menurut cermin.

Raga sudah lemah
Hati nyaris pasrah
Tuhan kuseru.

Kenangan lepas
Tubuh tertinggal
Sebuah perpisahan?

Di akhir hari
Mati hanya tidur panjang.
Tidak soal?

Mulut yang pahit
Ingatan mulai kacau
Mungkin dekat ajal.

Di depan dokter
Hanya termangu bisu.
Pasrahkan nyawa.

Daun menguning
Rontok satu persatu
Reinkarnasi?


Analisis Puisi:
Puisi "Saat Sakit" karya Kurniawan Junaedhie adalah sebuah karya sastra yang menggambarkan perasaan dan pengalaman seseorang ketika menghadapi sakit. Puisi ini mencerminkan perasaan kehilangan, ketidakberdayaan, dan kehilangan semangat hidup saat menghadapi kondisi kesehatan yang buruk. Kita akan membahas tema, makna, dan gaya bahasa yang terkandung dalam puisi ini.

Perasaan Hampa dan Kehilangan Semangat: Puisi ini menggambarkan perasaan hampa dan kehilangan semangat hidup saat seseorang menghadapi sakit. Hidangan yang seharusnya lezat terasa hambar, segala sesuatu menjadi kabur dan hilang, bahkan saat dipeluk tidak ada hasrat. Puisi ini mencerminkan perasaan ketidakberdayaan dan kehilangan semangat hidup saat seseorang merasa tidak mampu untuk menikmati hal-hal yang sebelumnya dianggap nikmat.

Gambaran Tubuh yang Lemah dan Terganggu: Puisi ini menggunakan gambaran tubuh yang lemah, demam, dan menggigil untuk menggambarkan keadaan fisik yang buruk saat seseorang mengalami sakit. Racun mengalir dalam tubuh, gairah hilang, dan badan mengigil. Semua ini mencerminkan perasaan ketidaknyamanan dan kesakitan yang dihadapi saat sakit.

Pengenangan dan Pertanyaan tentang Kehidupan: Puisi ini juga mencerminkan pengenangan tentang hidup, terutama saat seseorang mengalami sakit yang mungkin menghadapkan pada pertanyaan tentang arti hidup dan kematian. Umur yang makin bertambah terasa semakin rapuh dan pasrah pada takdir Tuhan. Keadaan sakit membuat seseorang berpikir tentang kenangan dan mungkin mendekati ajal.

Pasrah pada Nasib dan Kematian: Puisi ini menyiratkan perasaan pasrah dan ketidakberdayaan pada nasib dan kematian. Penggambaran raga yang lemah dan hati yang nyaris pasrah mencerminkan penerimaan terhadap takdir Tuhan dan kematian yang mungkin mendekat.

Gaya Bahasa yang Puitis dan Reflektif: Gaya bahasa dalam puisi ini puitis dan reflektif, menggambarkan perasaan dan pemikiran yang mendalam dengan penggunaan kata-kata yang padu dan mendalam. Puisi ini menyentuh perasaan dan emosi pembaca dengan gaya bahasa yang sederhana namun menyentuh.

Puisi "Saat Sakit" karya Kurniawan Junaedhie adalah sebuah puisi yang menggambarkan perasaan hampa, kehilangan semangat, dan ketidakberdayaan saat menghadapi sakit. Puisi ini juga mencerminkan pertanyaan tentang arti hidup dan kematian, serta penerimaan terhadap takdir Tuhan dan kematian. Gaya bahasa puitis dan reflektif menciptakan gambaran yang mendalam dan menyentuh hati pembaca. Puisi ini mengajak pembaca untuk merenung tentang makna kehidupan, kematian, dan ketidakberdayaan manusia dalam menghadapi kondisi kesehatan yang buruk.

Kurniawan Junaedhie
Puisi: Saat Sakit
Karya: Kurniawan Junaedhie

Biodata Kurniawan Junaedhie:
  • Kurniawan Junaedhie lahir pada tanggal 24 November 1956 di Magelang, Jawa Tengah, Indonesia.
© Sepenuhnya. All rights reserved.