Puisi: Telepon (Karya Lasinta Ari Nendra Wibawa)

Puisi "Telepon" menggambarkan hubungan yang akrab, konstan, dan tanpa batas waktu antara penyair dan sesuatu yang lebih besar atau spiritual.
Telepon

Aku selalu menelepon-Mu
langsung terhubung tanpa nada tunggu
dengan sinyal jernih sepanjang waktu
tanpa pulsa yang menguras uang saku.

Kali ini aku juga menelepon-Mu
seperti rutinitas yang telah lalu
tanpa memilah-milah waktu
tanpa menunggu promo terbaru.

Surakarta, 27 September 2010

Analisis Puisi:

Analisis Puisi "Telepon" karya Lasinta Ari Nendra Wibawa menghadirkan gambaran yang sederhana namun mengandung makna yang dalam tentang komunikasi dan hubungan.

Simbolisme Telepon: Telepon digunakan sebagai simbol komunikasi dalam puisi ini. Telepon adalah sarana yang memungkinkan dua individu untuk terhubung, berbagi, dan berkomunikasi meskipun berjauhan. Dalam konteks puisi, telepon mewakili hubungan antara individu dengan sesuatu yang lebih besar atau yang lain, mungkin sesuatu yang spiritual atau transendental.

Kontinuitas Hubungan: Penyair menyoroti kontinuitas hubungan dengan menyatakan bahwa dia selalu menelepon entitas yang lebih besar atau spiritual (disebut "Mu" dengan huruf besar, yang dapat merujuk pada Tuhan atau kekuatan spiritual lainnya). Tidak ada hambatan seperti nada tunggu atau ketersediaan pulsa yang mengganggu komunikasi. Ini menciptakan gambaran hubungan yang konstan dan tak terputus antara penyair dan entitas yang disembahnya.

Rasa Akrab: Penyair menekankan rasa akrab dalam hubungan dengan penggunaan "rutinitas yang telah lalu". Ini menunjukkan bahwa hubungan tersebut telah terjalin dalam waktu yang lama dan telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari penyair.

Keterhubungan Tanpa Batas Waktu: Penyair mengekspresikan bahwa hubungan tersebut tidak terbatas oleh waktu. Dia menelepon entitas tersebut "sepanjang waktu" tanpa memilah-milah waktu atau menunggu kesempatan yang tepat. Ini menunjukkan kesetiaan dan keterhubungan yang tak terbatas dalam hubungan tersebut.

Secara keseluruhan, puisi "Telepon" menggambarkan hubungan yang akrab, konstan, dan tanpa batas waktu antara penyair dan sesuatu yang lebih besar atau spiritual. Melalui penggunaan metafora telepon, penyair menyampaikan pesan tentang pentingnya komunikasi dan hubungan yang tak terputus dalam kehidupan spiritual atau manusiawi.

"Puisi Lasinta Ari Nendra Wibawa"
Puisi: Telepon
Karya: Lasinta Ari Nendra Wibawa
© Sepenuhnya. All rights reserved.