Puisi: Ibu di Sepanjang Puisiku (Karya Raudal Tanjung Banua)

Puisi "Ibu di Sepanjang Puisiku" karya Raudal Tanjung Banua menggambarkan hubungan yang kuat antara seorang anak dan ibunya, yang ...
Ibu di Sepanjang Puisiku


Ibu adalah ruh dalam diriku. Di malam
penuh ilham, malam kemilau bintang-bintang
ibu selalu mengajakku berbincang
tentang sawah dan ladang-ladang
yang ditinggalkan.

Suara ibu denyit pilu engsel pintu
membuka dan menutup diriku
tanpa salam. Sebab bertemu dan berpisah
apalah bedanya bagi tubuh satu ruh!

Memang kami sudah lama berpisah badan
entah kapan bertemu. Tapi lewat suara-suara lusuh itu
ibu selalu menjengukku dengan berbait-bait
kalimat rindu – tempat aku menyusu
tak habis-habis kususuri hingga ke hulu

Dari manakah berhulunya kalimat rindu?
Dari pintu masuk ke kalbu.
Di manakah muaranya kalimat rindu?
Dalam dada yang menjadikannya ruh

di sepanjang puisiku!


Yogyakarta, 2001

Analisis Puisi:
Puisi "Ibu di Sepanjang Puisiku" karya Raudal Tanjung Banua adalah karya yang menggambarkan hubungan antara seorang anak dengan ibunya. Puisi ini menciptakan gambaran tentang perasaan kehilangan dan rindu yang mendalam terhadap ibu.

Makna Ibu: Ibu dalam puisi ini bukan hanya figur ibu biologis, tetapi juga mencerminkan makna dan simbolisme yang lebih dalam. Ibu adalah sosok yang memberi kehidupan, cinta, dan kedalaman emosi. Ibu juga mewakili akar dan asal-usul, yang merupakan bagian penting dari identitas seseorang.

Hubungan yang Abadi: Puisi ini menciptakan gambaran bahwa hubungan antara anak dan ibu adalah sesuatu yang abadi. Walaupun terpisah secara fisik, hubungan ini tetap hidup dan kuat melalui suara-suara dan kata-kata yang mengingatkan akan keberadaan ibu.

Suara Ibu: Suara ibu dalam puisi ini adalah sarana utama komunikasi. Suara ibu menggambarkan rasa rindu, pengertian, dan cinta yang tak terbatas. Ibu berbicara tentang sawah dan ladang, mengingatkan akan akar dan asal-usul yang tetap mengalir dalam diri anaknya.

Pertemuan Spiritual: Meskipun telah lama berpisah secara fisik, hubungan antara ibu dan anak tetap kuat. Ibu mengunjungi anaknya dalam pertemuan spiritual, di mana tubuh dan jiwa satu.

Rindu yang Tak Terhingga: Puisi ini menciptakan gambaran tentang rindu yang tak terhingga. Kalimat rindu yang tak pernah habis-habis menjadi pemandu dalam puisi ini, menggambarkan betapa mendalamnya perasaan anak terhadap ibunya.

Puisi sebagai Medium: Puisi digambarkan sebagai medium di mana pertemuan antara anak dan ibu terjadi. Puisi adalah tempat di mana rindu dan penghargaan terhadap ibu dapat diekspresikan dengan indah.

Secara keseluruhan, puisi ini menggambarkan hubungan yang kuat antara seorang anak dan ibunya, yang tidak terbatas oleh waktu dan jarak fisik. Ia menciptakan gambaran rindu yang mendalam dan penghargaan terhadap akar dan asal-usulnya. Puisi ini merayakan cinta sejati antara ibu dan anak serta keabadian hubungan tersebut.

"Puisi: Ibu di Sepanjang Puisiku"
Puisi: Ibu di Sepanjang Puisiku
Karya: Raudal Tanjung Banua
© Sepenuhnya. All rights reserved.