Puisi: Nada Cinta di Rembang Petang (Karya Dimas Arika Mihardja)

Puisi: Nada Cinta di Rembang Petang Karya: Dimas Arika Mihardja
Nada Cinta di Rembang Petang
(: buat Eyang Erry Amanda yang memanen senja)


Masihkah mengingat genang kenangan, saat kelebat bayang senja menapak di pantai landai? Kita sama duduk diaduk pertanyaan, "Inikah senyum waktu?" kau bertanya sembari bersandar pada karang. Lalu kita sama menghitung jejak pada pasir basah. Lalu kita sama membasuh kaki pada lidah ombak. Lalu ...

Kau genggam jemariku melihat waktu di bening matamu. Apakah kita pernah bertamu, bertemu lantas bercumbu? Selalu saja engkau meragu. Pertemuan demi perjumpaan ternyata tidak mengguratkan tanda. "Apakah kau masih mencinta?" Ya, seperti gemuruh waktu di dadaku, aku hanya menyebut namamu. Lalu ...

Angin menderas senja itu. Kau duduk di muka wajah berpelangi. Harum rambutmu mengombak dan berenang di atas air yang menderas ya, kau telah melinangkan air di sudut hatiku yang merindu. Tiap waktu kita bertemu. Berkisah tentang arah perjalanan pulang yang kian lengang!


4 Mei 2010


"Puisi: Nada Cinta di Rembang Petang"
Puisi: Nada Cinta di Rembang Petang
Karya: Dimas Arika Mihardja
© Sepenuhnya. All rights reserved.