Sumber: Horison (Februari, 1967)
Analisis Puisi:
Puisi "Pembicaraan" karya Subagio Sastrowardoyo menciptakan suasana introspektif yang dalam dan penuh makna. Dengan mempertimbangkan setiap bagian puisi, kita dapat melihat bahwa karya ini membahas tema-tema seperti kesendirian, kerinduan, perdebatan, dan refleksi hidup.
Pembicaraan (1)
Tanda dan Hasil Pembicaraan: Bagian pertama puisi membuka pembicaraan dengan pertanyaan-pertanyaan filosofis tentang di mana pembicaraan berakhir, apa tanda-tanda pembicaraan, dan apa hasil dari pembicaraan itu sendiri. Penulis menyuguhkan gambaran-gambar seperti "ambang pintu," "rokok yang belum dihisap," dan "cangkir kopi" untuk menggambarkan momen-momen setelah pembicaraan berakhir. Kemudian, penulis menyatakan kebaikan diam, menekankan pentingnya merasakan keramahan di antara orang-orang.
Pembicaraan (2)
Kebutuhan Akan Teman dan Pengertian: Bagian kedua menghadirkan sebuah permintaan untuk kehadiran teman atau pengertian dari orang lain. Penulis merindukan hubungan yang lebih dekat dengan kata-kata seperti "aku membutuhkan kawan," yang mencerminkan kebutuhan manusia akan kedekatan sosial dan hubungan interpersonal, terutama pada saat-saat sulit seperti subuh.
Pembicaraan (3)
Kesetiaan dan Penyesalan: Bagian ketiga membawa pembaca ke situasi yang penuh emosi, dengan gambaran di pinggir danau dan perjuangan melalui luka-luka. Ada nuansa penyesalan yang mendalam, namun ada juga keinginan untuk meminta maaf dan mendapatkan pengampunan. Potret alam, seperti "angin teduh sejak pagi" dan "angin dari hutan cendana," memberikan warna dan kedamaian dalam keadaan yang mungkin penuh konflik.
Pembicaraan (4)
Penerimaan Terhadap Kematangan: Bagian keempat membahas tahapan hidup yang melibatkan pertumbuhan dan penerimaan akan penuaan dan pengalaman. Dengan gambaran seorang wanita yang telah melalui perjalanan panjang, penulis menyampaikan pesan kebijaksanaan bahwa melalui dosa, manusia dapat dewasa. Ada juga elemen cinta dan perdamaian di akhir bagian ini, menciptakan gambaran tentang sorga dan neraka sebagai bagian integral dari kehidupan.
Pembicaraan (5)
Potret Hidup dan Kenangan: Bagian terakhir menghadirkan gambaran kenangan sebagai potret hitam-putih yang dipegang erat oleh penulis. Ada rasa nostalgia dan kehangatan di dalam gambar-gambar tersebut, menciptakan perbandingan antara masa lalu dan kini. Ketakutan akan kehilangan dan kematian mencuat sebagai elemen yang dapat mengguncang stabilitas emosional penulis.
Secara keseluruhan, puisi "Pembicaraan" karya Subagio Sastrowardoyo membangun suasana refleksi mendalam tentang kehidupan, hubungan sosial, dan pengalaman manusia. Dengan menggambarkan momen-momen kecil dan memaknainya secara filosofis, penulis menciptakan karya yang mengundang pembaca untuk merenungkan makna kehidupan dan hubungan antarmanusia. Pilihan kata yang indah dan gambaran yang kuat membuat puisi ini menjadi karya sastra yang penuh warna dan sarat makna.
Karya: Subagio Sastrowardoyo
Biodata Subagio Sastrowardoyo:
- Subagio Sastrowardoyo lahir pada tanggal 1 Februari 1924 di Madiun, Jawa Timur.
- Subagio Sastrowardoyo meninggal dunia pada tanggal 18 Juli 1996 (pada umur 72 tahun) di Jakarta.