Puisi: L’education Sentimentale (Karya Subagio Sastrowardoyo)

Puisi "L’education Sentimentale" karya Subagio Sastrowardoyo menggambarkan perjalanan manusia dalam memahami dan merasakan kehidupan.
L’education Sentimentale


Untuk mempelajari warna
aku kembali kepada bunga
di musim tumbuh –
merah, kuning, ungu – dan hijau
dari rumput
di sela hitam tanah
untuk kilau cahaya aku belajar
dari sinar mata dan perang rambut
seperti emas, dan putih
ah, dari langit yang telanjang
atau dari tubuhmu yang kukasih
atau dari maut
semua putih
aku kumbang yang melayang
demi gairah menuntut
dan sanggup hidup sehari.


Sumber: Keroncong Motinggo (1975)

Analisis Puisi:
Puisi "L’education Sentimentale" karya Subagio Sastrowardoyo adalah sebuah karya sastra yang kaya akan simbolisme, gambaran-gambaran alam, dan pengalaman emosi. Puisi ini menggambarkan perjalanan penyair dalam memahami dan merasakan kehidupan melalui persepsi warna, cahaya, dan emosi.

Pendidikan Sentimen: Judul puisi ini, "L’education Sentimentale," yang berarti "Pendidikan Sentimen" dalam bahasa Prancis, menciptakan kerangka untuk pemahaman puisi. Puisi ini dapat dianggap sebagai perjalanan emosional dan intelektual seseorang dalam memahami dunia dan diri sendiri.

Pembelajaran melalui Alam: Puisi ini menggambarkan pengalaman pembelajaran penyair melalui alam. Penyair kembali kepada alam untuk memahami warna-warni kehidupan. Bunga-bunga dan rumput menciptakan gambaran warna-warni alam, yang digunakan sebagai sarana untuk memahami dunia.

Simbolisme Warna: Warna dalam puisi ini digunakan sebagai simbolisme yang kuat. Merah, kuning, ungu, hijau, putih, dan emas mewakili berbagai aspek kehidupan dan emosi. Ini menciptakan gambaran tentang keindahan alam dan kekayaan pengalaman manusia.

Cahaya dan Kejelasan: Cahaya digunakan sebagai simbol kejelasan dan pemahaman. Penyair belajar dari cahaya mata, kilau rambut, dan cahaya langit untuk memahami kehidupan dan emosi. Cahaya juga dapat melambangkan kebijaksanaan dan pencerahan dalam perjalanan penyair.

Pencarian Identitas: Puisi ini menciptakan gambaran tentang pencarian identitas seseorang. Penyair melayang seperti kumbang, mencari gairah dan pemahaman dalam hidupnya. Puisi ini menciptakan perasaan perjalanan spiritual yang mendalam.

Simbolisme Tubuh dan Maut: Puisi ini juga mengandung simbolisme tubuh dan kematian. Tubuh digambarkan sebagai tempat pembelajaran dan pengalaman. Maut mewakili aspek misterius kehidupan dan kematian, yang juga merupakan bagian dari perjalanan manusia.

Kombinasi Bahasa: Penyair menggunakan bahasa yang kaya dan metafora yang kompleks dalam puisi ini. Kombinasi bahasa yang indah menciptakan gambaran yang mendalam tentang kehidupan, pengalaman, dan pemahaman.

Secara keseluruhan, puisi "L’education Sentimentale" adalah sebuah karya sastra yang menggambarkan perjalanan manusia dalam memahami dan merasakan kehidupan. Puisi ini menggunakan simbolisme, warna, dan gambaran alam untuk menciptakan pengalaman yang mendalam tentang pencarian pemahaman dan identitas.

Puisi Subagio Sastrowardoyo
Puisi: L’education Sentimentale
Karya: Subagio Sastrowardoyo

Biodata Subagio Sastrowardoyo:
  • Subagio Sastrowardoyo lahir pada tanggal 1 Februari 1924 di Madiun, Jawa Timur.
  • Subagio Sastrowardoyo meninggal dunia pada tanggal 18 Juli 1996 (pada umur 72 tahun) di Jakarta.
© Sepenuhnya. All rights reserved.