Puisi: Pantai Kota di Malam Hari (Karya Eka Budianta)

Puisi "Pantai Kota di Malam Hari" karya Eka Budianta menghadirkan gambaran yang tenang dan kontemplatif tentang sebuah pelabuhan pada malam hari.
Pantai Kota di Malam Hari

Pelabuhan itu kelihatan
sayup-sayup dan sunyi
ketika sinar matanya yang rindu
dan penuh pengharapan
memandangnya dengan cahaya
lampu sepasang kunang-kunang.

1976

Sumber: Cerita di Kebun Kopi (1981)

Analisis Puisi:

Puisi "Pantai Kota di Malam Hari" karya Eka Budianta menghadirkan gambaran yang tenang dan kontemplatif tentang sebuah pelabuhan pada malam hari.

Atmosfer Malam yang Tenang: Puisi ini menggambarkan suasana malam yang tenang di sekitar pelabuhan. Keheningan malam memberikan kesan kedamaian dan kesunyian yang memengaruhi suasana hati para pembaca.

Sinematografi Visual: Eka Budianta menggunakan bahasa yang sederhana namun evokatif untuk menggambarkan pemandangan pelabuhan pada malam hari. Ia menyampaikan gambaran pelabuhan yang teduh dengan cahaya lampu kunang-kunang yang melambangkan ketenangan dan harapan.

Personifikasi Pelabuhan: Dalam puisi ini, pelabuhan diperlakukan seperti sosok yang hidup. Penyair menyebutnya memiliki "mata yang rindu dan penuh pengharapan", memberikan kesan bahwa pelabuhan memiliki karakter emosional dan harapan seperti manusia.

Simbolisme Lampu Kunang-Kunang: Cahaya lampu kunang-kunang menjadi simbol penting dalam puisi ini. Cahaya tersebut tidak hanya menerangi malam, tetapi juga mewakili harapan dan keindahan yang hadir di tengah ketenangan dan kegelapan malam.

Kesan Reflektif: Melalui penggambaran pelabuhan pada malam hari, puisi ini mengajak pembaca untuk merenungkan tentang keindahan yang tersembunyi di dalam kesunyian dan kegelapan. Ia juga menimbulkan pertanyaan tentang arti harapan dan keindahan di tengah kehidupan yang kadang-kadang suram.

Puisi "Pantai Kota di Malam Hari" adalah sebuah puisi yang menghadirkan gambaran visual dan emosional tentang pelabuhan pada malam hari. Dengan bahasa yang sederhana namun penuh makna, Eka Budianta mengajak pembaca untuk merenungkan tentang keindahan dan harapan yang hadir di tengah kegelapan dan ketenangan malam.

Puisi: Pantai Kota di Malam Hari
Puisi: Pantai Kota di Malam Hari
Karya: Eka Budianta

Biodata Eka Budianta:
  • Christophorus Apolinaris Eka Budianta Martoredjo.
  • Eka Budianta lahir pada tanggal 1 Februari 1956 di Ngimbang, Jawa Timur.
© Sepenuhnya. All rights reserved.