Puisi: Perjalanan Sungai (Karya Eka Budianta)

Puisi "Perjalanan Sungai" karya Eka Budianta menggambarkan perjalanan sebuah sungai dari pegunungan hingga ke muara laut, sementara juga ...
Perjalanan Sungai (1)

Sungai yang dulu menangis
Di antara batu-batu di pegunungan
Sekarang telah sampai di kota
Dan akan terus menuju ke laut

Tak lagi terdengar derai air terjun
Udara sejuk, nyanyian burung, semerbak bunga
Telah berganti panas terik dan polusi
Sampah, minyak bekas, ikan-ikan mati

Tapi aku terus mengalir
Menyilakan kapal-kapal berbeban berat
Masuk dari muara
Menyambut hangat hempasan ombak dunia

Perjalanan Sungai (2)

Sungai-sungai kecil, sungai-sungai besar
Bergelora dalam hidup singkat ini
Pegunungan dan air terjun memanggil
Burung-burung mencicit
Menyulut awan putih
Menjadi lautan menyala
Menyepuh nama-namamu

Kota-kota kecil, kota-kota besar
Gemuruh dalam sunyi hati
Burung-burung menyayat sungai
Mengalirkan cinta
Di ambang usia saat butir-butir pohon
Menunggu undangan dari langit yang kekal.


2003

Analisis Puisi:
Puisi "Perjalanan Sungai" karya Eka Budianta menggambarkan perjalanan sebuah sungai dari pegunungan hingga ke muara laut, sementara juga mencerminkan perjalanan hidup manusia dari masa kecil hingga akhir hayat. Dengan gaya bahasa yang sederhana namun sarat makna, penyair membangun narasi yang mengharukan dan menggugah.

Perubahan dan Transformasi: Pada bagian pertama, penyair menggambarkan perubahan sungai dari kondisi asalnya di pegunungan yang alami dan suci menjadi tercemar oleh aktivitas manusia di perkotaan. Ini mencerminkan proses perubahan alam yang terjadi akibat intervensi manusia yang merusak lingkungan.

Kesinambungan dan Keteguhan: Meskipun terjadi perubahan yang menyedihkan, sungai tetap mengalir dengan keteguhan dan kesinambungan. Ia tetap menjadi saksi dari perubahan alam dan perjalanan kehidupan manusia. Ini mencerminkan ketahanan alam dan keteguhan hati dalam menghadapi perubahan dan tantangan.

Simbolisme Sungai: Sungai dalam puisi ini menjadi simbol perjalanan hidup manusia. Dari awal sampai akhir, sungai mengalami berbagai peristiwa dan perubahan yang mencerminkan kehidupan manusia dari masa muda hingga akhir hayatnya.

Kehidupan dan Kematian: Sungai juga menjadi simbol kehidupan dan kematian. Dari air terjun yang mengalir deras hingga lautan yang luas, sungai menggambarkan siklus kehidupan yang tak terelakkan, di mana tiap perjalanan membawa kita lebih dekat kepada akhir kehidupan.

Keindahan Alam dan Kerusakan Lingkungan: Penyair menyampaikan keindahan alam sungai dari pegunungan hingga ke muara laut, tetapi juga menyoroti kerusakan lingkungan yang ditimbulkan oleh aktivitas manusia di perkotaan. Ini menjadi refleksi dari peradaban manusia yang seringkali mengabaikan kelestarian lingkungan demi kepentingan material.

Dengan menggabungkan elemen alam dan kehidupan manusia, puisi "Perjalanan Sungai" mengajak pembaca untuk merenungkan perjalanan hidup, keberanian untuk menghadapi perubahan, dan pentingnya menjaga kelestarian alam demi kelangsungan hidup generasi mendatang.

Puisi: Perjalanan Sungai
Puisi: Perjalanan Sungai
Karya: Eka Budianta

Biodata Eka Budianta:
  • Christophorus Apolinaris Eka Budianta Martoredjo.
  • Eka Budianta lahir pada tanggal 1 Februari 1956 di Ngimbang, Jawa Timur.
© Sepenuhnya. All rights reserved.