Puisi: Sabang (Karya Mustafa Ismail)
Puisi: Sabang
Karya: Mustafa Ismail
Sabang
Dari taman di tepi laut ini: suara perahu mesin hijau
menembus hingga ujung pulau
Seorang perempuan muda berdiri di tepi menanti sang lelaki kembali
membariskan sisa-sisa mimpi
Di sebuah rumah kecil sudut lain
anak-anak memasak buku-buku sekolah yang kusut dan rusak
Kapal-kapal datang dan pergi
mengangkut kota-kota dari segenap pojok bumi: harum dan wangi
Mereka mendaki bukit-bukit dan menulis nama masing-masing
di kilometer nol dengan tinta merah
Dan kau menggigil membayangkan
pohon-pohon memerah dan memuncratkan getah darah
Hingga malam jatuh dan ombak berhenti berdebur:
kau hanya menulis sepotong surat cinta
Yang tak pernah kau tahu harus mengirimnya ke mana
alamat telah rusak dan kapal-kapal sudah bertolak
Kau hanya bisa memandang buritan diselingi peluit yang melengking
arloji telah hanyut, air mata telah kering.
Sabang, 29 November 2016
Karya: Mustafa Ismail