Puisi: Sajak di Bawah Hujan (Karya Wiratmadinata)

Puisi "Sajak di Bawah Hujan" karya Wiratmadinata mencakup tema nostalgia, kehilangan, dan perubahan waktu, serta kekuatan penulisan sebagai ....
Sajak di Bawah Hujan


Aku menulis sajak di bawah hujan
Saat semesta raya sejenak menjadi gaib
Menelan sajakku yang raib ditengah kabut
Dan tanah becek tak berdaya menyimpan kenangan

Di manakah Ayah dan Ibu kita, saudara?
Di manakah masa silam bersembunyi?
Hingga kita terlempar seperti waktu
Tak bisa kembali mengitari masa lalu

Aku menulis dibawah hujan
Selalu terkenang sejarah air mata
Mengapa harus ada yang ditangiskan
Karena segalanya niscaya Tuhan.

Di bawah hujan aku merasa terbebaskan
Semua cerita menguap bersama derainya
Gemuruh langit dan kaca jendela yang buram
Menelan segala ihwal tentang jiwa yang jalang

Aku ingin selalu menulis di bawah hujan
Ketika langit dan bumi bersih dari noda
Ketika jiwa terbebaskan dari duka dan bahagia
Saat sesuatu yang gaib menuntun kalbuku.


Dataran Qalb, 24 November 2004

Analisis Puisi:
Puisi "Sajak di Bawah Hujan" karya Wiratmadinata adalah sebuah karya yang menggambarkan perasaan penyair ketika menulis di bawah hujan. Puisi ini membawa pembaca ke dalam dunia perasaan dan pikiran penyair yang dalam, serta mencerminkan banyak tema dan emosi yang kompleks.

Suasana Hujan dan Gaib: Puisi ini membuka dengan penyair yang menulis di bawah hujan. Hujan menciptakan suasana yang unik di sekitarnya, di mana "semesta raya sejenak menjadi gaib." Ini menciptakan perasaan bahwa alam semesta sedang berubah atau bersembunyi, dan hal ini mencerminkan perasaan penyair yang mungkin merasa terasing atau tidak terhubung dengan dunia di sekitarnya.

Nostalgia dan Masa Lalu: Puisi ini mencakup rasa nostalgia, dengan penyair yang bertanya-tanya tentang Ayah dan Ibu serta masa lalu yang hilang. Ada perasaan kehilangan dan ketidakpastian tentang masa lalu dan bagaimana hal itu memengaruhi penyair.

Kontras Antara Masa Lalu dan Sekarang: Penyair merenungkan perbedaan antara masa lalu dan sekarang. Ada perasaan bahwa waktu seperti terlempar dan tidak dapat dikembalikan, menggambarkan perasaan nostalgia dan kehilangan.

Keheningan dan Kebebasan: Puisi ini menciptakan gambaran tentang hening, di mana penyair merasa bebas untuk merenung dan menulis. Hujan menciptakan keheningan yang memungkinkan penyair untuk mengurai perasaannya dan mencari makna.

Kekuatan Penulisan: Penyair menyatakan keinginannya untuk selalu menulis di bawah hujan, menggambarkan pentingnya mengekspresikan diri melalui penulisan. Penulisan menjadi cara untuk mengatasi perasaan nostalgia, kehilangan, dan ketidakpastian.

Puisi "Sajak di Bawah Hujan" adalah sebuah karya yang menggambarkan perasaan penyair yang dalam ketika menulis di bawah hujan. Ini menciptakan suasana hening yang memungkinkan penyair untuk merenungkan perasaannya dan mengekspresikannya melalui penulisan. Puisi ini mencakup tema nostalgia, kehilangan, dan perubahan waktu, serta kekuatan penulisan sebagai cara untuk mengatasi perasaan-perasaan ini.

Puisi: Sajak di bawah Hujan
Puisi: Sajak di Bawah Hujan
Karya: Wiratmadinata
© Sepenuhnya. All rights reserved.