Puisi: Tentang Surat dari Negeri Tak Bertuan (Karya D. Kemalawati)

Puisi "Tentang Surat dari Negeri Tak Bertuan" merupakan karya yang sarat dengan makna filosofis dan emosional. Melalui metafora alam dan ...
Tentang Surat dari Negeri Tak Bertuan

Surat dari negeri tak bertuan kutulis dalam badai
saat hujan membanjiri sukma
saat pohon hingga akarnya dicabut paksa
saat belantara berumah ranjau
saat petapa telanjang dada memancing di keruh telaga
saat topeng warna-warni dicumbui larva
tanah basah merah saga

Surat ini kupendam bertahun-tahun
dalam laksa duka bernanah tua
ialah sayap-sayap lumpuh dalam dekap prahara
lembar-lembar luka lukisan petaka
ialah penjara isak tangis yang kelu
menderu hingga ujung malam
yang tindih merakit nyeri
ini ruang penuh duri
telah kutiduri dengan mimpi

Hari ini
telah mengalir seluruh lahar
dari kawah yang terkurung
menjelma helai-helai sayap
melayang di biru langit
menjadi Hud-hud dalam awan
melintasi cahaya kembara
hingga sampai ke negeri Balqis
hingga dibaca kerabat kerajaan
agar dimengerti para jin suruhan
agar rayap-rayap berhenti menggerogoti
tongkat Sulaiman

Surat ini menjadi milikmu
yang mengaku teman
yang memandang peradaban
dalam redup lampu jalanan
yang menunggu di halte hingga larut malam
yang menyarung belati kala usai perang
yang merenangi duka sebagai kemenangan

Inilah suratku
kukirim dari negeri tak bertuan
kubalut sampul biru
karena aku telah berdamai
walau di dalamnya luka, nanah dan airmata
walau di dalamnya sembilu dan nila-nila
walau di dalamnya bukan apa-apa

Inilah suratku
dari negeri tak bertuan.

Banda Aceh, 2 April 2006

Analisis Puisi:

Puisi "Tentang Surat dari Negeri Tak Bertuan" karya D. Kemalawati adalah sebuah ekspresi mendalam tentang penderitaan, harapan, dan keteguhan hati dalam menghadapi kehidupan yang keras.

Metafora dan Imaji yang Kuat: Puisi ini menggunakan metafora alam dan kehidupan manusia untuk menyampaikan pesan emosional yang mendalam. Badai, hujan, pohon yang dicabut, belantara berumah ranjau, semua digambarkan sebagai simbol penderitaan dan kehancuran.

Surat sebagai Simbol Komunikasi dan Harapan: Surat yang ditulis dari negeri tak bertuan menjadi simbol komunikasi antara pengirimnya dengan penerima yang tidak jelas identitasnya. Surat ini melambangkan harapan, kesaksian, dan ekspresi kesengsaraan yang ingin disampaikan kepada dunia.

Penderitaan dan Keteguhan Hati: Puisi ini merangkum penderitaan yang mendalam, seperti sayap lumpuh dalam dekap prahara, dan lembar-lembar luka yang menciptakan gambaran tentang kesengsaraan yang tersembunyi. Meskipun demikian, ada juga kekuatan dan keteguhan hati yang tercermin dari pengiriman surat tersebut.

Penyelesaian dan Penerimaan: Penutup puisi menunjukkan bahwa pengirim surat telah berdamai dengan keadaannya, meskipun luka, air mata, dan penderitaan masih ada dalam dirinya. Surat tersebut adalah ekspresi penerimaan akan kondisi dan kehidupan yang dijalani.

Pengakuan Kepada Pembaca: Pengirim surat menyatakan bahwa surat tersebut menjadi milik siapa pun yang merasa sebagai teman, yang memandang kehidupan dengan kedalaman dan kebijaksanaan, yang menerima dan menghargai penderitaan sebagai bagian dari kemenangan.

Puisi "Tentang Surat dari Negeri Tak Bertuan" merupakan karya yang sarat dengan makna filosofis dan emosional. Melalui metafora alam dan kehidupan, puisi ini mencerminkan perjalanan manusia dalam menghadapi penderitaan, harapan, dan penerimaan dalam kehidupan yang sulit dan tidak pasti.

D. Kemalawati
Puisi: Tentang Surat dari Negeri Tak Bertuan
Karya: D. Kemalawati

Biodata D. Kemalawati:
  • Deknong Kemalawati lahir pada tanggal 2 April 1965 di Meulaboh, Aceh.
© Sepenuhnya. All rights reserved.