Puisi: Ulee Lheue (Karya J. Kamal Farza)

Puisi "Ulee Lheue" karya J. Kamal Farza menghadirkan gambaran tentang keadaan Ulee Lheue, sebuah daerah yang terkenal dengan keindahan alamnya dan ...
Ulee Lheue

Seseorang bertanya, 
Ulee Lheue masih ada?
Ombak, angin, derita
dan bahagianya?
Setelah bala air bertuba?

Seseorang berkata, 
Ulee Lheue masih ada,
dengan ombak dan angin
lebih sempurna
tariannya.

Aku terpana, takjub
menatap senyumnya,
Ulee Lheue sempurna
menyimpan deritanya!

Bandaraya, 15 Mei 2011

Analisis Puisi:

Puisi "Ulee Lheue" karya J. Kamal Farza adalah sebuah karya yang menghadirkan gambaran tentang keadaan Ulee Lheue, sebuah daerah yang terkenal dengan keindahan alamnya dan sejarah yang dalam.

Penyampaian Pertanyaan dan Pernyataan: Puisi ini dimulai dengan sebuah pertanyaan yang menggambarkan keraguan seseorang tentang apakah Ulee Lheue masih tetap indah setelah mengalami bencana alam yang mengerikan. Namun, kemudian diikuti dengan pernyataan yang menegaskan bahwa Ulee Lheue masih ada, bahkan lebih indah dengan kehadiran ombak dan angin yang membawa tarian alamnya.

Gambaran Keindahan Alam: Penyair berhasil menggambarkan keindahan alam Ulee Lheue melalui penggambaran ombak, angin, dan tarian alamnya. Dalam kalimat-kalimat pendek yang dipilihnya, penyair berhasil menciptakan gambaran yang hidup tentang keajaiban alam di daerah tersebut.

Simbolisme dan Makna Mendalam: Ulee Lheue dalam puisi ini tidak hanya menjadi sebuah tempat geografis, tetapi juga menjadi simbol dari kekuatan alam dan ketabahan manusia dalam menghadapi cobaan. Meskipun telah mengalami bencana air yang mengerikan, keindahan dan keberadaan Ulee Lheue tetap terjaga.

Perasaan Terpesona dan Takjub: Penyair menyampaikan perasaan terpesona dan takjubnya terhadap keindahan dan keberadaan Ulee Lheue melalui penggunaan kata-kata seperti "terpana" dan "takjub". Ini mencerminkan penghormatan dan penghargaan terhadap keajaiban alam serta ketabahan penduduknya.

Kecantikan dalam Derita: Puisi ini juga menggambarkan konsep kecantikan yang muncul dari kesengsaraan dan penderitaan. Meskipun Ulee Lheue telah mengalami derita, keindahan dan keberadaannya masih tersimpan dengan indah.

Puisi "Ulee Lheue" karya J. Kamal Farza adalah sebuah penghormatan terhadap keindahan alam dan ketabahan manusia di tengah-tengah cobaan. Dengan penggunaan kata-kata yang sederhana namun kuat, penyair berhasil menciptakan gambaran yang hidup tentang keajaiban alam dan keberanian penduduknya. Puisi ini mengajak pembaca untuk merenungkan keindahan yang dapat ditemukan di tengah-tengah kesulitan dan penderitaan.

J. Kamal Farza
Puisi: Ulee Lheue
Karya: J. Kamal Farza

Biodata J. Kamal Farza:
  • J. Kamal Farza lahir pada tanggal 13 April 1969 di Aceh.
© Sepenuhnya. All rights reserved.