Puisi: Lanskap Hati (Karya Sulaiman Juned)

Puisi: Lanskap Hati Karya: Sulaiman Juned
Lanskap Hati (1)


Puisi adalah hati
diri bersemanyam di pucuk daun
puisi adalah rasa
luka bersemedi di samudera pikiran
biarlah puisiku menjadi prasasti
terpahat di batu
melekat di dinding
terbentang di langit
di bumi
di gunung
berkelana bersama angin
(biarlah puisiku kusimpan dalam kamar sepi)

Langsa, 1995

Lanskap Hati (2)


Rentak tari guel hilang di sunyi
malam. Tepuk didong tenggelam di senyap Laut Tawar
sebuku tenggelam pilu di dada pengembara. Di rantau
aku mencium harum renggali mengurung ruang
kepala. Aku menyaksikan Bensu Puteri berkecipak
di kolam tenang memanggil Malem Dewa
pulang kembali ke kamar cinta
(biarkan sebentar aku di sini menggali hati).

orang-orang di sini berkelahi bersama ombak
biarkan sebentar aku semedi menyucikan kalbu.

Solo, 2006

Lanskap Hati (3)


Jutaan
kepala. Terbenam kuyup gerimis malam
antara Ulee Lhee-Lho’nga-Krueng Raya. Ombak
merebut suka jadi duka-sunyi pada gemertak gigil
(Aceh hilang dari peta jadi laut).

Jutaan
kepala. Terbenam kuyup gerimis malam
aku tak berani memastikan apakah lorong itu
masih ada atau tinggal kenangan di samudera
pikiran. Meunasah tempat kita mengeja hidup
juga telah di lipat air raya
aku
sempat pulang menjenguk luka diri
ah!


Aceh, 2006

Puisi: Lanskap Hati
Puisi: Lanskap Hati
Karya: Sulaiman Juned
© Sepenuhnya. All rights reserved.