Puisi: Meditasi (Karya Abdul Hadi WM)

Puisi: Meditasi Karya: Abdul Hadi WM
Meditasi
Kepada: Kang Yu Fei

Itulah bidadari Cina itu, dengan seekor kilin
dan menyeret kainnya basah: menggigil dalam kuil
(daun-daun salam berguguran dan di beranda
masih terdengar suara hujan, hujan pasir) Ia
menunjukkan yin-yang yang kabur di atas pintu
dan di mataku terasa hembusan angin yang merabunkan
(lihatlah, ujarmu, ia mengajak kita ke tempat sepi
di mana berdiri sebuah makam kaisar yang mati
dalam pertempuran merebut kota dari desa) Angin
berlarian menghamburkan bau-bauan dari tangan
perempuan-perempuan yang wangi dan kedinginan
di atas gapura yin-yang yang mulai memuat lumut
dengan tulisan-tulisan tua yang tak terbaca sudah
(langit adalah bayang-bayang, kau menyesal
telah memimpikannya; dan di sebelahnya
berdiri gedung, beribu sungai dan tebing gunung
yang terbuat dari batu, anggur dan lempung
yang kini menampakkan bintang kemukus yang panjang)

Itulah bidadari Cina itu dan mendekat ke arahmu
memandang dinding dan bertelanjang di sofa, tapi tak mengerti
(ia membeku jadi arca, waktu tentara kaisar mulai
membangun kota di langit) dan beribu mantra
memenuhi telinganya yang tuli.

1972

Sumber: Horison (Maret, 1974),
Anak Laut Anak Angin (1984)

Puisi: Meditasi
Puisi: Meditasi
Karya: Abdul Hadi WM

Biodata Abdul Hadi WM:
  • Abdul Hadi WM (Abdul Hadi Widji Muthari) lahir di kota Sumenep, Madura, pada tanggal 24 Juni 1946.
  • Abdul Hadi WM adalah salah satu tokoh Sastrawan Angkatan '66.
© Sepenuhnya. All rights reserved.