Puisi: Aku Rindu pada Mahasiswi-Mahasiswa (Karya Abdul Wachid B. S.)

Puisi "Aku Rindu pada Mahasiswi-Mahasiswa" karya Abdul Wachid B. S. adalah karya yang penuh dengan imaji dan makna mendalam tentang suasana kampus, ..
Aku Rindu pada Mahasiswi-Mahasiswa


Kabut, kabut juga yang ngepung
Kampus kita dengan gedung-gedung putih runcing
Di sini tampak lengang
Tak ada mahasiswi-mahasiswa kuliah atau pacaran
Selain asap yang mengerucut
Ke ketinggian: ada dewa
Yang minta sesaji dan dupa

Ke lantai dua dan berikutnya
Segera kita jumpa, teman lama
Anjing-anjing penjaga
Setia pada si Tuan
Dan senantiasa menyalak jika
Mendekat mahasiswa, atau sesuatu
Yang mirip mahasiswa

Kabut, kabut juga yang ngapung
Kampus penuh putih asap kemenyan
Di pintunya
Dari kejauhan tampak gagah
Tak bersuara, tak ada gaduh seperti parlemen
Selain lengking dewata
Memberat, meninabobo raksasa
Angkuh dengan gada
Bersandar di gerbang tua

Dari situ kita akan mengetuknya
Seperti memasuki kuil keramat
Dilarang pakai sandal, sepatu, celana jeans
Apalagi si Rambut Gondrong
Di sini rumah ilmu yang wasiat

Para pendita saban kali lewat
Tak boleh berdebat
Waskita dan wibawa adalah utama
Sekalipun batin penuh piranha

Tahun-tahun akan lewat
Di siang terik
Maka kabut akan sekarat
Di antara bangku-bangku kuliah
Sang Pendita bersandar di kursi dosen
Terbatuk-batuk, dan bergumam kesepian
"Aku rindu pada mahasiswi-mahasiswa
Aku kangen suara mereka
Suara kemurnian yang meronta"

Tapi, asap dupa
Terlanjur membungkam suara.


1998-1999

Analisis Puisi:
Puisi "Aku Rindu pada Mahasiswi-Mahasiswa" karya Abdul Wachid B. S. adalah karya yang penuh dengan imaji dan makna mendalam tentang suasana kampus, kehidupan mahasiswa, dan kerinduan sang pendita terhadap mahasiswi-mahasiswa. Puisi ini mengeksplorasi suasana kampus yang sepi, tetapi tetap dipenuhi dengan kenangan dan kehangatan dari masa lalu, yang membuat sang pendita merindukan kehadiran mahasiswi-mahasiswa.

Gambaran Suasana Kampus yang Sepi dan Kabut yang Mengapung: Penyair menggambarkan suasana kampus yang lengang dan diselimuti oleh kabut. Kabut menjadi gambaran metaforis atas ketidakjelasan dan kebingungan yang mungkin dialami oleh mahasiswa dalam perjalanan studi mereka. Seiring kabut mengapung, juga terlihat gambaran bangunan kampus dengan gedung-gedung putih runcing, menciptakan suasana klasik dan misterius.

Mahasiswa yang Tidak Nampak Kuliah atau Pacaran: Pada bagian awal, penyair menyampaikan suasana kosong di kampus, di mana tak ada mahasiswi-mahasiswa yang tampak berkuliah atau pacaran. Hal ini mungkin menggambarkan situasi darurat atau masa yang sulit, sehingga mahasiswa sibuk dengan berbagai hal lain atau mungkin mengalami kesulitan dalam mengejar pendidikan atau hubungan sosial.

Anjing Penjaga yang Menyerupai Mahasiswa: Penyair menciptakan gambaran anjing penjaga yang menyerupai mahasiswa. Hal ini dapat diartikan sebagai perwujudan kesetiaan dan kewaspadaan mahasiswa yang selalu berjaga-jaga dan berani melindungi kampus dari bahaya.

Simbolisme Gerbang Tua dan Kuil Keramat: Gerbang tua dan kuil keramat menjadi simbol kehormatan dan kemurnian ilmu pengetahuan. Mahasiswa yang akan memasuki ruang kuliah diminta untuk menghormati aturan dan berpakaian sopan. Kuil keramat dan pendita saban kali lewat menggambarkan pentingnya keteladanan dan etika dalam mencari ilmu.

Kerinduan Sang Pendita terhadap Mahasiswi-Mahasiswa: Di bagian akhir, penyair menyampaikan kerinduan sang pendita pada mahasiswi-mahasiswa dan suara mereka yang meronta. Sang pendita merindukan suasana yang hidup dan penuh semangat saat mahasiswi-mahasiswa berada di kampus. Namun, rindu ini tampaknya tertutup oleh asap dupa yang membungkam suara mereka, mengisyaratkan bahwa kehangatan dan semangat itu mungkin telah pudar atau terhenti.

Puisi "Aku Rindu pada Mahasiswi-Mahasiswa" karya Abdul Wachid B. S. adalah karya yang penuh dengan makna simbolis tentang suasana kampus, kehidupan mahasiswa, dan kerinduan sang pendita. Penyair menggambarkan suasana yang sepi dan kabut yang mengapung sebagai simbol ketidakjelasan dan kebingungan yang mungkin dialami oleh mahasiswa. Puisi ini mengajak pembaca merenung tentang arti sejati dari pengalaman kampus dan pentingnya semangat belajar serta kebersamaan dalam mengejar ilmu pengetahuan.

Puisi: Aku Rindu pada Mahasiswi-Mahasiswa
Puisi: Aku Rindu pada Mahasiswi-Mahasiswa
Karya: Abdul Wachid B. S.
© Sepenuhnya. All rights reserved.