Puisi: Apa yang Kamu Tak Tahu Tentang Balikpapan (Karya Hasan Aspahani)

Apa yang Kamu Tak Tahu Tentang Balikpapan (: Aan M Mansyur)

1. Kantor Redaksi Surat Kabar
KANTOR itu ia capai dengan dua kali berganti angkutan kota. Tentu tak sempat ia singgah di tempat kos untuk menukar seragam sekolah.
Pelajaran tambahan di situ ia dapatkan, banyak guru, satu mata pelajaran: Ilmu Pengetahuan Kehidupan (langsung praktek, dan langsung ujian, sejak hari pertama ia mendaftar dengan 40 lembar kartun yang ia gambar sendiri semalaman)
2. Sekretaris Redaksi yang Cantik
IA membuat kantor itu seperti miniatur surga yang dijaga malaikat-manis, berbibir bak segelas sirup di kantin sekolah sehabis upacara bendera, mereka rela berebut demi mengecup merah dan mengecap manisnya, langsung dari bibir-(gelas)-nya.
3. Dia Ditelepon oleh Seseorang
ITU percakapan lewat telepon pertama dalam hidupnya. Si malaikat-manis menerima, dan senyum manis di bibirnya itu menular ke matanya, menular ke pipinya, menular ke gigi-giginya, “Telepon buatmu (ia sebut nama adik kelas yang memenuhi otaknya). Ayo, dia siapa? Cewekmu, ya?” Sebuah pelajaran penting ia terima: Cinta membuat kemanisan menular ke mana-mana.
“Halo..” “Ya..” (dia tak tahu arti kata Halo, dan tak tahu apakah harus menjawab dengan kata itu juga) “Aku cuma mau tahu apakah kamu sudah sampai di kantormu…” “Ya…” “Sudah, ya…”
Ia serahkan lagi gagang telepon, ke si malaikat-manis, dengan gemetar yang makin ada. “Kamu grogi, ya? (katanya, dan senyumnya makin menular ke mana-mana)…
4. Malam Harinya Dia Menulis Sajak
IA menulis sajak tentang seorang lelaki SMA bermimpi menjadi cupid, menghabiskan semua anak panah, menikam dadanya sendiri. Sajak itu, esok malam, ia bacakan bagi si adik kelas yang kemarin meneleponnya.
Orang-orang yang antre heran, kenapa dinding-dinding kaca telepon umum itu seperti bergetar dan bercahaya.

Analisis Puisi:

Puisi "Apa yang Kamu Tak Tahu Tentang Balikpapan" karya Hasan Aspahani adalah sebuah rangkaian sajak yang mencerminkan pengalaman dan perasaan seorang pelajar SMA yang mengunjungi kantor redaksi surat kabar di Balikpapan. Puisi ini menggambarkan momen-momen penting dalam hidupnya, termasuk pertemuan dengan sekretaris redaksi yang cantik dan pengalaman pertamanya menerima telepon dari seseorang yang ternyata adalah seorang gadis yang membuat hatinya bergetar.

Kantor Redaksi Surat Kabar: Penyair menggambarkan perjalanan pelajar SMA menuju kantor redaksi surat kabar. Pengalaman ini memberinya pelajaran tambahan, yakni "Ilmu Pengetahuan Kehidupan." Ia menyampaikan bagaimana pelajaran dalam hidup tidak hanya datang dari dalam kelas, tetapi juga dari pengalaman di luar lingkungan sekolah. Puisi ini mencerminkan semangat dan keingintahuan untuk belajar lebih banyak tentang dunia di luar sekolah.

Sekretaris Redaksi yang Cantik: Puisi ini menyorot ketertarikan penyair terhadap sekretaris redaksi yang cantik. Ia menggambarkan bagaimana kedatangan sekretaris tersebut membuat suasana di kantor seperti miniatur surga yang dijaga oleh malaikat-manis. Analogi bibir sekretaris seperti segelas sirup yang manis menggambarkan daya tarik dan pesona yang dimiliki olehnya. Hal ini memberikan kesan bahwa kecantikan dan pesona sekretaris tersebut membuat suasana di kantor menjadi menyenangkan dan menyegarkan.

Dia Ditelepon oleh Seseorang: Pengalaman menerima telepon dari seseorang yang mungkin memiliki perasaan khusus terhadapnya menciptakan momen romantis dan menyenangkan bagi penyair. Ia menggambarkan betapa senyuman dan kebahagiaan yang ditimbulkan oleh telepon tersebut. Penggunaan kata "halo" yang tampaknya belum familiar bagi penyair menunjukkan bagaimana ia berada dalam situasi yang agak kikuk, namun juga menarik dan menggugah.

Malam Harinya Dia Menulis Sajak: Momen romantis dari percakapan telepon tadi menginspirasi penyair untuk menulis sajak tentang seorang lelaki SMA yang bermimpi menjadi Cupid dan menikam dadanya sendiri dengan anak panah. Sajak tersebut mencerminkan perasaan cinta yang muncul dalam hati penyair setelah percakapan telepon itu. Puisi ini menciptakan kesan bahwa cinta dapat menjadi sumber inspirasi bagi seorang penyair untuk mengekspresikan perasaannya melalui sajak.

Puisi "Apa yang Kamu Tak Tahu Tentang Balikpapan" karya Hasan Aspahani adalah sebuah sajak yang mencerminkan pengalaman hidup seorang pelajar SMA yang mengunjungi kantor redaksi surat kabar di Balikpapan. Puisi ini menciptakan nuansa romantis, semangat belajar, dan kesegaran dalam penggambarannya tentang momen-momen penting dalam hidup penyair. Dengan menggunakan bahasa puitis, puisi ini menggambarkan perasaan dan pengalaman penyair secara menggugah dan memikat pembaca.

Puisi: Apa yang Kamu Tak Tahu Tentang Balikpapan
Karya: Hasan Aspahani