Samba Juwing
ceritakan padaku malam ini
cinta yang tak pernah mati
dan kau pun berhenti
menulis ulam derma – ulang dermi
di sebidang tanah yang sepi
di mana seorang kekasih
baru saja mati siang tadi
koyak-moyak di tanganmu
yang kehilangan rindu
mereka tak ada katamu
mereka tak tinggal di sini
hanya ada aku dan kamu
dan sebidang tanah sepi
dan aku pun memelukmu
tubuh yang tak bisa kukenal
sebab malam begitu rapuh
dan bisa jatuh kapan saja.
Jogja, 2014
Puisi: Samba Juwing
Karya: Gunawan Maryanto