Grafitti
di setiap wajah yang kautemui, kau buat abadi
dengan sebaris kata-kata; seperti selalu
kubaca nama-nama dan lambang hati
di pucuk bukit rahma
apakah kata-katamu kemudian jadi saksi
bikin patung-patung lelaki
menunggu para perempuan di taman
dan menembaki hingga mati?
kata-katamu kini selalu kubaca
di setiap dinding lelaki - segaris kalimatmu
juga kueja di setiap tubuh perempuan -
seperti grafitti di dinding alam
tak terbaca pada masa silam...
di kamar-kamar yang terkunci
namamu dan lambang hati
penuh dan berdarah
: lukamukah?
16/07/2013
Puisi: Grafitti
Karya: Isbedy Stiawan ZS