Puisi: Kususuri Masalalu (Karya Isbedy Stiawan ZS)

Puisi "Kususuri Masalalu" karya Isbedy Stiawan ZS menggambarkan perjalanan melintasi masa lalu dan menghadapi perubahan dan kehilangan.
Kususuri Masalalu


(lagi-lagi kenangan). kususuri
masalalu. di sini matahari
telah lesap, hingga sulit
nemukan jejakku kembali…

ke mana pipiku
yang kau tampar
saat matahari memar?
di mana kau sembunyikan
jejakku yang terpeta
di sepanjang bumi itu?

pohon-pohon hilang
rumpun. daun-daun
luruh. menghapus
arah:

mengatup rumah
bagiku pulang


11 Oktober 2004

Analisis Puisi:
Puisi "Kususuri Masalalu" karya Isbedy Stiawan ZS adalah karya sastra yang menggambarkan perjalanan melintasi masa lalu dan menghadapi perubahan dan kehilangan.

Perjalanan Pribadi: Puisi ini membuka dengan kata "lagi-lagi kenangan," menunjukkan bahwa penuturnya tengah melakukan perjalanan ke masa lalu. Perjalanan ini adalah perjalanan internal yang menggambarkan penelusuran kenangan dan pengalaman pribadi.

Kehilangan dan Perubahan: Penuturnya merasa kesulitan menemukan "jejakku kembali," mencerminkan perasaan kehilangan dan kebingungan dalam menghadapi perubahan yang telah terjadi. Ada referensi kepada penganiayaan fisik ("pipiku yang kau tampar saat matahari memar"), yang menciptakan gambaran emosi dan luka masa lalu.

Gambaran Alam: Puisi ini menggunakan gambaran alam dan alam semesta untuk menggambarkan perjalanan penuturnya. Matahari yang telah lesap dan pohon-pohon yang hilang menciptakan gambaran tentang perubahan dan kegelapan. Daun-daun yang luruh menggambarkan siklus kehidupan dan perubahan musim.

Perasaan Kehilangan: Pesan utama dalam puisi ini adalah perasaan kehilangan dan perubahan yang tak terelakkan. Penuturnya merasa sulit untuk menemukan jejak masa lalu karena banyak hal yang telah berubah dan hilang. Ini menciptakan kesan nostalgia dan kerinduan terhadap masa lalu.

Rumah dan Pergantian Arah: Puisi ini mencapai puncaknya dengan kata-kata "mengatup rumah bagiku pulang." Ini menciptakan citra tentang rumah sebagai tempat kembali, baik dalam arti harfiah maupun kiasan. Rumah adalah tempat di mana seseorang merasa aman dan diterima, dan dalam konteks puisi ini, rumah mungkin juga mencerminkan perasaan yang hilang dan perubahan yang dihadapi oleh penuturnya.

Bahasa dan Gaya Penulisan: Isbedy Stiawan ZS menggunakan bahasa yang sederhana namun kuat dalam puisi ini. Ia menciptakan atmosfer yang penuh emosi dengan kata-kata yang dipilih dengan cermat. Penggunaan tanda baca seperti tanda kurung, titik dua, dan tanda tanya menciptakan ritme dan memungkinkan pembaca untuk merenungkan makna yang lebih dalam.

Puisi "Kususuri Masalalu" adalah karya sastra yang menggambarkan perjalanan emosional ke masa lalu dan perasaan kehilangan. Penuturnya mencoba untuk menyusuri kenangan yang hilang dan merenungkan perubahan dalam hidupnya. Puisi ini menciptakan gambaran alam semesta yang kuat untuk menyampaikan pesan tentang perasaan nostalgia dan perubahan yang tak terelakkan.

Puisi
Puisi: Kususuri Masalalu
Karya: Isbedy Stiawan ZS
© Sepenuhnya. All rights reserved.