Puisi: Paddy Murphy's, Suatu Malam Berlabuh (Karya Isbedy Stiawan ZS)

Puisi "Paddy Murphy's, Suatu Malam Berlabuh" menghadirkan gambaran tentang kebingungan identitas dan perasaan terasing yang dirasakan oleh seorang ...
Paddy Murphy's, Suatu Malam Berlabuh

hampir saja lupa dari mana aku datang
di kafe ini tak ada lagi salam atau 
menanyakan alamat. di meja-meja itu
botol bir berdansa. tak ada tanah airmu
di sini, selain lapangan sepakbola
di layar lebar: aroma keju dari tubuh
van kompeni. bau amis alkohol, celoteh
dan teriakan yang tak kupahami 
maknanya

aku semakin di negeri jauh, di tanah air
aku juga tersisih. seperti gelas-gelas
kosong di bibir meja. bagaikan 
periang di pinggir lapangan. betapa pun
ada wasit, kita abaikan pula peluitnya

di kafe paddy murphy's aku jadi eropa
merampas rempah dari sari bumi
namun tiada dalam lembar sejarah!

aku makin kehilangan ladang
dari kekuasaan.

8 November 2015

Analisis Puisi:
Puisi "Paddy Murphy's, Suatu Malam Berlabuh" menghadirkan gambaran tentang kebingungan identitas dan perasaan terasing yang dirasakan oleh seorang individu di tengah-tengah kehidupan yang berbeda dari asalnya.

Kehilangan Identitas: Puisi ini mencerminkan perasaan kehilangan identitas dan asal-usul. Kata-kata seperti "hampir saja lupa dari mana aku datang" menggambarkan rasa kebingungan akan akar dan identitas pribadi. Kafe "Paddy Murphy's" menjadi representasi dari tempat yang jauh dari tanah air dan budaya asli.

Kontras Budaya: Puisi ini menyoroti kontras budaya antara tempat asal dan lingkungan baru. Penggambaran botol bir, aroma alkohol, dan suasana kafe yang hingar-bingar merupakan gambaran dari budaya Barat yang berbeda dengan budaya asal sang pelaku puisi.

Perasaan Terasing: Pelaku puisi merasa terasing dan tidak cocok dengan lingkungan baru. Bahasa yang digunakan di kafe, aroma keju, dan kesibukan orang-orang di sekitarnya semakin memperjelas perasaan terasing yang dirasakan.

Citra Eropa: Ketika menyebutkan bahwa di kafe tersebut ia "jadi Eropa" dan "merampas rempah dari sari bumi", puisi menggambarkan perasaan eksotisasi dan keinginan untuk merasakan pengalaman baru, meskipun tanpa tempat dalam lembar sejarah.

Kehilangan dan Kekuasaan: Puisi diakhiri dengan pengakuan tentang kehilangan ladang kekuasaan, yang mungkin merujuk pada kehilangan kontrol atas diri sendiri dan lingkungan sekitar akibat terjerembab ke dalam kehidupan yang baru dan asing.

Metafora Lapangan Sepakbola: Lapangan sepakbola yang disebutkan dapat menjadi metafora bagi kehidupan yang dijalani sang pelaku puisi. Lapangan tersebut mungkin menggambarkan perjuangan dan tantangan yang dihadapi, serta perasaan terpinggirkan dan terabaikan.

Puisi "Paddy Murphy's, Suatu Malam Berlabuh" karya Isbedy Stiawan ZS memberikan gambaran yang kuat tentang perasaan terasing dan kehilangan identitas yang mungkin dialami oleh individu yang berjuang menyesuaikan diri dengan lingkungan yang baru dan asing. Dengan menggunakan gambaran yang kuat dan bahasa yang memikat, puisi ini membangkitkan pertanyaan tentang hakikat identitas dan perjalanan pribadi.

Puisi
Puisi: Paddy Murphy's, Suatu Malam Berlabuh
Karya: Isbedy Stiawan ZS
© Sepenuhnya. All rights reserved.