Puisi: Dalam Diriku (Karya Mahdi Idris)

Puisi "Dalam Diriku" karya Mahdi Idris menjelajahi beragam perasaan dan pengalaman manusia dalam perubahan dan ketidakpastian.
Dalam Diriku


Kau akan menemukan dalam diriku sepasang lebar, siap menampung hujan pertama pada musim kemarau. Atau hawa panas dari gurun, atau dari yang entah. Serba samar dan muram, serta kemurungan yang datang tiba-tiba. Memberimu isyarat agar segera pergi, meninggalkan aku dalam diri.

Dalam diriku akan melesat keping-keping kesedihan, kebahagiaan, dan ketakutan yang terlalu dini. Datang menerjang, merabai tubuh dalam tubuhku, dalam diriku. Jarum jam berdetak membawa kabar baru, bahwa kabar lama hanya ilusi dan kau takkan mengenangnya lagi.

Seperti dalam diriku yang lain, darah menjadi nanah, cahaya menjadi gelap. Darah dan cahaya menjadi sung-sang, mencari dari ketiadaan. Atau dalam diriku, kau akan menemukan apa saja; layang-layang, kerang dan siput, serta sebuah cangkang mimi yang sering kujadikan bahan mainan masa kecil. Kau akan menemukan apa saja. Dalam diriku segala terhimpun, juga kenangan masa kecil di bawah angsana menebar harum bunga mekar.

Dalam diriku terbenam yang kau cari seperti cangkang kerang kosong, ia terbenam saat pasang dan timbul saat surut. Pasang-surut dua pertanda bagi kehidupan air di hulu sampai muara, mengalir ke laut terdalam. Sebuah kehidupan yang baru akan muncul bertemu riak, lalu gelombang. Juga seperti dalam diriku, sesuatu yang muncul akan tenggelam.


Pondok Kates, 03 Mei 2017

Analisis Puisi:
Puisi "Dalam Diriku" karya Mahdi Idris adalah sebuah karya sastra yang menggambarkan kompleksitas emosi dan pengalaman manusia.

Tema Puisi: 
Puisi ini mencerminkan tema eksplorasi emosi, identitas diri, dan kompleksitas manusia. Idris menggunakan metafora-metafora yang kuat untuk menjelaskan beragam perasaan dan pengalaman dalam dirinya.

Metafora dan Imaji: Puisi ini dipenuhi dengan metafora dan imaji yang kuat. Sepasang lebar yang siap menampung hujan pada musim kemarau, darah yang menjadi nanah, cahaya yang menjadi gelap, cangkang kerang, dan lain-lain. Metafora ini membantu membentuk gambaran yang kuat dan memungkinkan pembaca untuk merenungkan arti yang lebih dalam.

Isyarat akan Perubahan: Penyair memberikan isyarat akan perubahan dan ketidakpastian dalam hidup. Dia merenungkan perubahan yang tak terelakkan dan bagaimana pengalaman dan emosi berubah seiring waktu.

Gelombang Kehidupan: Puisi ini merujuk pada "pasang-surut dua pertanda bagi kehidupan air," menggambarkan sifat yang dinamis dan berubah-ubah dari kehidupan. Ini mencerminkan bagaimana pengalaman hidup kita naik dan turun, dan bagaimana kita menghadapinya.

Kenangan Masa Kecil: Puisi ini mengingatkan kita pada kenangan masa kecil dan bagaimana kenangan itu terbenam dalam diri kita. Ini menciptakan perasaan kerinduan dan merenungkan bagaimana kenangan masa kecil kita terus memengaruhi kita sepanjang hidup.

Puisi "Dalam Diriku" adalah sebuah karya sastra yang dalam dan menggugah perasaan. Melalui penggunaan metafora dan gambaran kuat, penyair menjelajahi beragam perasaan dan pengalaman manusia dalam perubahan dan ketidakpastian. Puisi ini mengajak pembaca untuk merenungkan tentang sifat kompleks dan berubah-ubah dari kehidupan manusia.

Puisi
Puisi: Dalam Diriku
Karya: Mahdi Idris
© Sepenuhnya. All rights reserved.