Puisi: Ya Allah, Mereka Berperang (Karya Frans Nadjira)

Puisi: Ya Allah, Mereka Berperang Karya: Frans Nadjira
Ya Allah, Mereka Berperang


Ya Allah, mereka berperang
Mereka bertempur. Pucuk manis bunga kurmaku
gugur tertebas sayap-sayap elang timah. Bum!
Desing angin pasir
Berpusing menerbangkan panas ke angkasa

Sukma teluk telusuri kembali awal asalmu
Setiap lekuk Tepi air
Mengalir dalam darahmu Dalam sumsumku
Langit bercermin di laut dalam. Mana wajah mentari.
Engkau janjikan daratan luas
Tempat anakmu bermain di pangkuan
hangat bumi. Bumi kita
tempat berteduh lebah-lebah kasih.

Mana payung yang kembang di cerah cuaca
Yang tangkainya kita pegang bersama
Mana sampan yang hilir di madu sungai
Yang dayungnya kita genggam bersama. Bulan
Lingkar cahayamu tak lagi menjadi kalung langit.

Gunung, tulang, lengking angkasa
kapan akhir pedih ini? Di lembah mana
kau sembunyikan anak-anak kami
yang lepas dari susu ibunya. Sungai kering
kehidupan yang batu-batunya berbenturan
menghantam langit
memadamkan cahaya bintang

Ya Allah, mereka berperang. Siapa yang tersisa
Menghitung kunang-kunang di antara bau anyir
malam. Bau kerang yang kulitnya terbuka menganga.
Dan pada lambaian terakhir tangan-tangan pucat
Embun menciptakan aroma manis kurma
Yang tak lagi ditemukan tempat tumbuhnya.


Sumber: Jendela Jadikan Sajak (2003)

Frans Nadjira
Puisi: Ya Allah, Mereka Berperang
Karya: Frans Nadjira

Biodata Frans Nadjira
  1. Frans Nadjira lahir pada tanggal 3 September 1942 di Makassar, Sulawesi Selatan.
© Sepenuhnya. All rights reserved.