Aceh sedang tidak baik-baik saja.

Puisi Frans Nadjira

Puisi: Jendela (Karya Frans Nadjira)

Jendela Geser sedikit tirai itu agar cahaya matahari dapat langsung masuk ke dalam kamarku sebab biasanya ia pada saat-saat sepe…

Puisi: Nyanyi Sunyi Seorang Ibu Palestina (Karya Frans Nadjira)

Nyanyi Sunyi Seorang Ibu Palestina Kita mewarisi dunia duka tak terurai Mewarisi pintu-pintu rahasia terselubung kabut hitam. Meny…

Puisi: P.B. (Karya Frans Nadjira)

P.B. Musim kupu-kupu musim terakhir yang menyapanya sebelum berlayar di laut gerimis.         Ia mengenal isak ini warna kemarau dan tepi malam sampa…

Puisi: Nyurup (Karya Frans Nadjira)

Nyurup         Yang datang padamu malam ini dari jauh, menambatkan kudanya         di halaman sementara anak-anak mengumpulkan roh-roh      …

Puisi: Sedikit Lebih ke Atas (Karya Frans Nadjira)

Sedikit Lebih ke Atas Sedikit lebih ke atas Tanah gersang ini ingin berbagi takdir. Jika kau jatuh hingga ke dasar terendah Tanah kehilang…

Puisi: Badai dalam Ransel (Karya Frans Nadjira)

Badai dalam Ransel Sesungguhnya kita dilahirkan dari satu akar Mengapa agak tergesa saling membakar? (Cao Zhi/Zhou Fuyuan) Petualangan jar…

Puisi: Ya Allah, Mereka Berperang (Karya Frans Nadjira)

Ya Allah, Mereka Berperang Ya Allah, mereka berperang Mereka bertempur. Pucuk manis bunga kurmaku gugur tertebas sayap-sayap elang timah. Bu…

Puisi: Sajak Malam Hari (Karya Frans Nadjira)

Sajak Malam Hari Sulit kumengerti mengapa kau bersahabat dengan kupu-kupu Mengapa kau bubuhkan bubuk mer…
© Sepenuhnya. All rights reserved.