Puisi: Selamat Tinggal (Karya A. Muttaqin)
Puisi: Selamat Tinggal
Karya: A. Muttaqin
Selamat Tinggal
Kuletakkan kepalaku
sejajar dua dengkulmu
Kau mengangkangi wajahku seperti penyanyi dangdut
aku menyesap semua getahmu serupa babi penurut
Susumu terbuka seperti setengah kubah
kujilat latah seperti mencecap cinta pelupa
Tidak. Tidak. Cium dan cinta
telah kulepas bersama kulit-kulit remajaku
Kulepas pula sisikku, culaku, ekorku dan taringku
agar aku lekas mengelupas kulup upasmu, sayangku
Tapi kau memasang sisikmu, susukmu juga tiga tandukmu
bocah-bocah gundul itu pun mendengung dan merubungmu
Tidak. Tidak. Mereka tak benar menggandrungimu, sayangku
bocah-bocah semprul itu, seperti juga diriku
Adalah begejil manis, begejil lamis
mereka tak gampang kepincut getah iblis
Sebab, seperti aku, dari cangkang keras mereka menetas
mereka lebih mencintai tikus, curut dan cuwut, sebenarnya
Dan tentu berpura-pura memujamu sekadarnya, kau
yang kadung mengangkang bagai dewi balak tujuh itu
Alamak, kenapa kau bayangkan diri bagai berhala begitu?
sedang mereka telah menyaru sebagai tuhan-tuhan tengil
Seperti semut-semut geramang yang mabok kepayang
dan bergandengan meninggalkan ciut lubang.
2015
Puisi: Selamat Tinggal
Karya: A. Muttaqin