Perempuan yang Bernama Kesangsian
o, perempuan yang bernama kesangsian, dibaca guguran senja pada bintik hitam, matamu.
sebagai engkau, berlari dalam hempas angin. hujan menderas di mana-mana. bukan juga airmatamu?
tak dikabarkan resah pada desah. karena musim berangkat tak menunggu.
di mana kan dikuburkan gulana. tak terpeta.
Puisi: Perempuan yang Bernama Kesangsian
Karya: Nanang Suryadi