Aceh sedang tidak baik-baik saja.

Puisi: Dari Laut (Karya Tri Astoto Kodarie)

Puisi "Dari Laut" karya Tri Astoto Kodarie menyajikan refleksi yang mendalam tentang hubungan manusia dengan laut sebagai simbol alam yang luas dan ..
Dari Laut

senja selalu memanggilku menuju laut
berjalan sambil menggenggam gelombang di tangan
menuju pesisir menyusuri wajahmu yang berpasir
kudekati perahumu yang telah berlumut
layar lusuh dan terkoyak pun kubentangkan
tapi bibirmu menjelma menjadi jangkar

bukalah segera pintu lautmu karena angin
telah melayarkan perjalanan anak-anak waktu
melepas kepergian dengan air mata yang membatu
mencium keningmu dengan sisa gerimis
dan kubiarkan hanyut badaimu yang menyimpan tangis

pintu lautmu telah tertutup kabut malam
padahal pelayaranku telah berjam-jam
bermain-main dengan gelombangmu
bermain-main dengan lidah nafasmu.

2001

Analisis Puisi:

Puisi "Dari Laut" karya Tri Astoto Kodarie menyajikan refleksi yang mendalam tentang hubungan manusia dengan laut sebagai simbol alam yang luas dan misterius. Melalui penggunaan metafora dan imaji yang kaya, puisi ini menggambarkan perjalanan batin dan fisik penyair menuju pemahaman yang lebih dalam tentang kehidupan dan cinta.

Struktur dan Gaya Bahasa

Puisi ini terdiri dari tiga bait dengan bahasa yang puitis dan penuh dengan simbolisme. Tri Astoto Kodarie menggunakan gaya bahasa yang lembut namun kuat, dengan pemilihan kata yang menciptakan suasana melankolis dan kontemplatif. Penggunaan aliterasi, asonansi, dan metafora memperkuat imaji yang dihadirkan dalam puisi.

Tema dan Makna

  • Hubungan Manusia dengan Alam: Puisi ini dibuka dengan gambaran senja yang memanggil penyair menuju laut. "Berjalan sambil menggenggam gelombang di tangan" mengisyaratkan hubungan intim antara penyair dengan alam, khususnya laut. Laut dalam puisi ini bisa diinterpretasikan sebagai simbol alam yang luas, penuh dengan rahasia dan tantangan.
  • Cinta dan Kerinduan: Penyair menyusuri "wajahmu yang berpasir" dan mendekati "perahumu yang telah berlumut". Ini bisa diartikan sebagai perjalanan menuju seseorang yang dicintai, namun telah berubah oleh waktu. "Layar lusuh dan terkoyak" serta "bibirmu menjelma menjadi jangkar" menggambarkan kondisi cinta yang telah lama bertahan namun penuh dengan tantangan dan hambatan.
  • Perjalanan Waktu dan Kenangan: "Angin telah melayarkan perjalanan anak-anak waktu" dan "melepas kepergian dengan air mata yang membatu" mencerminkan perjalanan waktu dan kenangan yang terus bergerak maju. Kenangan yang tercipta dalam perjalanan tersebut menjadi bagian penting dari pengalaman manusia yang penuh dengan emosi.
  • Kesedihan dan Kehilangan: Puisi ini juga mengekspresikan kesedihan dan kehilangan. "Kubuka segera pintu lautmu karena angin" menunjukkan usaha untuk memahami dan menerima perubahan yang terjadi. "Kubiaran hanyut badaimu yang menyimpan tangis" mencerminkan perasaan melepaskan kesedihan dan menerima kenyataan yang ada.
  • Misteri dan Ketidakpastian: "Pintu lautmu telah tertutup kabut malam" menunjukkan ketidakpastian dan misteri yang menyelimuti kehidupan. Meski penyair telah berusaha memahami dan menerima, selalu ada bagian dari kehidupan yang tetap tersembunyi dan tidak bisa dipahami sepenuhnya.
  • Kehidupan dan Permainan: "Bermain-main dengan gelombangmu, bermain-main dengan lidah nafasmu" menunjukkan interaksi manusia dengan alam dan kehidupan itu sendiri. Permainan ini mencerminkan dinamika kehidupan yang penuh dengan tantangan, namun juga kesempatan untuk belajar dan tumbuh.
Puisi "Dari Laut" karya Tri Astoto Kodarie adalah meditasi puitis tentang hubungan manusia dengan alam, cinta, perjalanan waktu, dan misteri kehidupan. Melalui penggunaan metafora laut dan gelombang, penyair menggambarkan perjalanan emosional dan batiniah yang penuh dengan tantangan, kerinduan, dan penerimaan. Puisi ini mengajak pembaca untuk merenungkan tentang bagaimana kita berinteraksi dengan dunia di sekitar kita dan bagaimana kita memahami serta menerima perubahan yang tak terelakkan dalam kehidupan.

Puisi: Dari Laut
Puisi: Dari Laut
Karya: Tri Astoto Kodarie

Biodata Tri Astoto Kodarie:
  • Tri Astoto Kodarie lahir di Jakarta, pada tanggal 29 Maret 1961.
© Sepenuhnya. All rights reserved.