Puisi: Sang Maya (Karya Astri Wijaya Fitria)

Puisi "Sang Maya" karya Astri Wijaya Fitria merenungkan kekaguman terhadap alam semesta, eksistensi manusia, dan hubungan dengan yang lebih tinggi.
Sang Maya


Selaksa terang rembulan malam berpendar
Dinginnya hawa merasuk tulang rangka
Netra terpejam turut bersandiwara
Menerawang senyap ke angkasa
Meraba langit amat kentara
Mengais jejak bayang sang Maya
Gelisah lubuk terdalam tiada terkira
Lisan terapal doa
Daksa tak mampu meronta
Dalam pejam hampa
Hamba mengharap hadirnya



Purwokerto, 9 April 2022

Analisis Puisi:
Puisi "Sang Maya" karya Astri Wijaya Fitria adalah sebuah karya yang mencerminkan eksplorasi spiritual dan kekaguman terhadap alam semesta. Puisi ini menggunakan gambaran alam semesta dan pemandangan malam untuk merenungkan makna hidup dan eksistensi manusia dalam konteks yang lebih luas.

Gambaran Alam Semesta yang Megah: Puisi ini membuka dengan deskripsi gambaran malam yang megah, dengan terang rembulan malam yang berpendar. Pengarang menciptakan suasana malam yang dingin dan penuh keagungan dengan menggambarkan dinginnya hawa yang merasuk hingga tulang rangka. Dalam deskripsi ini, alam semesta digambarkan sebagai sesuatu yang besar dan luar biasa, yang mengundang kekaguman dan rasa takjub.

Momen Kontemplatif: Puisi ini menggambarkan momen ketika seseorang, yang mungkin adalah pengarang atau karakter dalam puisi, tengah merenungkan keindahan alam semesta. Netra yang terpejam dan senyap menciptakan suasana kontemplatif di mana individu tersebut merenungkan makna hidup dan eksistensi manusia dalam alam semesta yang begitu luas dan misterius.

Pencarian Makna dan Hubungan dengan Sang Maya: Pada bagian berikutnya, puisi ini mencerminkan pencarian makna dan hubungan dengan "Sang Maya." Sang Maya mungkin mengacu pada sesuatu yang lebih tinggi atau transenden, seperti Tuhan atau kekuatan spiritual. Dalam suasana yang mendalam dan tenang, individu tersebut mencoba meraba dan mengais makna keberadaannya dalam alam semesta yang begitu besar.

Ketidakmampuan Manusia dan Doa: Puisi ini juga mencerminkan ketidakmampuan manusia untuk benar-benar memahami atau meraih kedalaman alam semesta. Meskipun individu tersebut merasa gelisah dan mencari, lisan hanya bisa mengucapkan doa, dan daksa tidak mampu meronta. Hal ini mencerminkan kerendahan manusia di hadapan kekuatan alam semesta yang begitu besar.

Puisi "Sang Maya" adalah sebuah karya yang merenungkan kekaguman terhadap alam semesta, eksistensi manusia, dan hubungan dengan yang lebih tinggi. Pengarang menggambarkan momen kontemplatif di mana individu tersebut merenungkan makna hidup dalam konteks alam semesta yang luar biasa. Puisi ini mengajak pembaca untuk memahami kerendahan manusia di hadapan kebesaran alam semesta dan mengekspresikan keinginan untuk berhubungan dengan yang lebih tinggi melalui doa.

Astri Wijaya Fitria
Puisi: Sang Maya
Karya: Astri Wijaya Fitria

Biodata Astri Wijaya Fitria:
  • Astri Wijaya Fitria lahir pada tanggal 31 Juli 2003 di kota Kebumen.
© Sepenuhnya. All rights reserved.